Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf bersama Forkopimda kembali melakukan peninjauan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun. Agenda monitoring dilakukan terhitung mulai tanggal 6 Januari 2022 di beberapa sekolah secara serentak. Selain untuk memastikan kesiapan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan instansi terkait dalam pelaksanaan vaksinasi, peninjauan juga dilaksanakan untuk melihat antusias dari anak-anak yang akan divaksin.

Dijumpai seusai tinjau vaksin di SDN 1 Purwosari, Bupati menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi Kabupaten Pasuruan sudah kembali masuk Level 1. Sehingga dalam pelaksanaannya harus menunggu instruksi dari Kementerian Dalam Negeri.

Kata Kepala Daerah, setidaknya ada 146 ribu lebih anak-anak yang menjadi sasaran vaksinasi. Adapun jenis vaksin tahap pertama untuk anak-anak adalah Sinovac.

“Kenapa tidak kita lakukan dari sebelumnya, karena peraturan dari pemerintah pusat bahwa setelah level 1 kita tindak lanjuti dengan vaksinasi anak. Ada 146 ribu sekian sasaran kita upayakan dalam kurun waktu yang sudah kita tentukan agar selesai,” tuturnya.

Selain menyampaikan harapannya agar target vaksinasi anak tercapai, Bupati Irsyad juga meminta kepada semua pihak yang terlibat dalam vaksinasi untuk melakukan edukasi. Hal itu dapat dilakukan melalui sosialisasi kepada masyarakat, terutama kepada orang tua siswa terkait pentingnya vaksinasi. Terlebih saat ini telah diberlakukan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait pelakanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Kita kerja keras dengan Pak Dandim, Pak Kapolres, Pak Kajari dan Forkopimda yang lain untuk memotivasi masyarakat kita terutama orang tua berkaitan dengan SKB 4 Menteri tentang pembelajaran tatap muka. Kita juga perlu sampaikan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 yang sekarang sudah mulai terdeteksi di beberapa wilayah,” pesan Bupati.

Diakhir arahannya, Ketua Ikatan Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (IKA UMM) tersebut mengisyaratkan bahwa vaksinasi anak tahap pertama diupayakan selesai dalam kurun waktu satu bulan. Tentunya hal itu juga harus dibarengi dengan dukungan orang tua murid dalam memberikan ijin vaksinasi putra-putrinya.

Saya kira tantangannya tidak seberat dosis pertama untuk masyarakat umum. Tapi kita butuh dukungan dari orang tua murid untuk bisa memberikan izin. Sehingga anak anak kita bisa terbentengi dari resiko paparan Covid-19,” tandasnya. (Iguh+Eka Maria)