Di tahun ini, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Kabupaten Pasuruan mentargetkan setengah dari seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Pasuruan memiliki kios e-Pak Ladi (pelayanan kependudukan langsung jadi secara elektronik).

Hingga kini, total sudah ada 50 desa/kelurahan yang sudah membangun kios e-Pak Ladi. Lima puluh desa tersebut tersebar di 12 kecamatan. Diantaranya Purwosari, Purwodadi, Sukorejo, Rejoso, Nguling, Wonorejo, Prigen, Pandaan, Kejayan, Winongan, Gempol dan Kraton.

Kepala Dispenduk Capil Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko mengatakan, Kios ini ditempatkan di Balai Desa/Kantor Desa, dimana setiap masyarakat tak perlu lagi datang ke kecamatan untuk mengurus segala layanan kependudukan. Mulai dari KTP, Akta Kelahiran, Akta Kematian, KIA (Kartu Identitas Anak) dan jenis pelayanan lainnya.

“Bedanya, kalau seperti KTP atau KIA pencetakannya di Dispenduk capil. Tapi nanti petugas yang akan mengantar ke kecamatan. Warga tinggal mengambil di kantor desa, gak perlu ke kecamatan, karena petugas yang akan mengantarnya ke balai desa,” kata Yudha di sela-sela kesibukannya di Posko Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan,Jumat(01/01/2021).

Selain untuk mendekatkan pelayanan, upaya penambahan jumlah kios e-Pak Ladi sengaja dilakukan untuk membantu masyarakat yang masih kesulitan dalam hal aplikasi teknologi alias tak sedikit warga yang masih gaptek (gagap teknologi).  Menurut Yudha, banyak warga yang lebih nyaman untuk melakukan transaksi kependudukan dengan datang langsung ke lokasi pelayanan ketimbang lewat online.

"Terutama warga yang tidak biasa bertransaksi lewat smartphone. Jadinya pengen datang langsung ke lokasi layanan. Maka dari itu, kami perbanyak jumlah kios e-Pak Ladi. Insya Allah merata di semua kecamatan secara bertahap," tegasnya.

Dijelaskan Yudha, pengembangan kios e-Pak Ladi bukan tanpa alasan. Selama ini, masih banyak masyarakat yang datang ke Kantor Dispendukcapil di Raci untuk pengurusan adminduk. Namun, dengan keberadaan kios e-Pak Ladi, layanan adminduk bisa dilakukan di setiap desa atau kelurahan.

"Harapannya bisa menjangkau semua lapisan masyarakat tanpa jauh-jauh datang ke kecamatan atau ke Kantor Dispenduk Capil," tutupnya. (emil)