Untuk menanggulangi banjir yang seringkali menggenangi beberapa kawasan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso, Pemerintah Kabupaten Pasuruan semakin intens berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kata Wakil Bupati Mujib Imron, langkah itu masih menjadi skala prioritas penanganan kedaruratan bencana di Kabupaten Pasuruan.

Tidak hanya berkomunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Pemprov Jatim saja. Konsolidasi juga dilakukan secara persisten dengan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas. Khususnya dalam upaya normalisasi sungai Rejoso yang merupakan kewenangan Pemprov Jatim.

Menurut Wakil Bupati, akibat belum dinormalisasinya sungai Rejoso, beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan terendam banjir pada saat curah hujan tinggi. Terlebih sungai Rejoso merupakan salah satu sungai yang cukup panjang. Sehingga setiap tahunnya menyebabkan debit air sungai meningkat hingga meluap menggenangi pemukiman warga setiap tahunnya. Terlebih dalam beberapa hari terakhir akibat tingginya curah hujan intensitas deras dengan durasi lama.

"Kami sangat berharap kerjasama dari perusahaan-perusahaan di Kabupaten Pasuruan. Bukan hanya di wilayah terdampak saja, tapi juga perusahaan di wilayah barat, kami mohon berpartisipasi membantu penanganan kedaruratan," pintanya seusai meninjau beberapa lokasi banjir di Kecamatan Rejoso, Grati dan Winongan pada hari Sabtu (11/2/2023) siang.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi juga terus berkomunikasi ke Pemerintah Pusat untuk mendapatkan solusi penyelesaiannya. (Eka Maria)