Pada
saat hadir dalam agenda Sosialisasi Sekolah Lapang Tata Guna Air, Wakil Bupati
Pasuruan Mujib Imron berharap kepada para petani dan HIPPA (Himpunan Petani
Pemakai Air) agar mampu mengatur ketersediaan air pada masing-masing sawah. Terlebih
hal itu menjadi kebutuhan utama bagi para petani yang dalam bercocok tanam.
Maka
dari itu, Gus Mujib sapaannya menekankan tentang pentingnya manajemen
pengelolaan tata guna air bagi petani yang tersebar di seluruh wilayah
pertanian Kabupaten Pasuruan. Sehingga diharapkan dapat mengatur kebutuhan pengairan
yang menjadi hak dari setiap petani.
"Saya
berharap, tata penggunaan air juga bisa dibicarakan baik baik di HIPPA dengan
musyawarah. Penggunaan air juga perlu disosialisasikan sesuai dengan kebutuhan," pesan Wakil Bupati dalam kegiatan yang digelar di Balai Desa Manikrejo, Kecamatan
Rejoso pada hari Selasa (13/6/2023).
Menurutnya,
saat ini banyak dijumpai kondisi para petani yang masih berebut ketersediaan air
untuk mengaliri lahan pertaniannya. Oleh karenanya, dibutuhkan upaya preventif yang
harus dilakukan secara bersama-sama. Sehingga kejadian serupa dapat
diantisipasi.
"Saya
minta kepada Ketua HIPPA supaya bersikap adil terhadap pembagian air. Penggunaannya
juga harus sesuai dengan kebutuhan dan keperluan dari masing-masing petani. Kalau
dirasa sudah cukup dalam hal pengairan, perlu ditutup pintu airnya dan
dialirkan kepada sawah yang masih membutuhkan," pinta Gus Mujib dalam forum
edukasi dan evalausi yang dihadiri oleh perwakilan petani dari beberapa Desa
tersebut.
Sementara
itu, masih di momen yang sama, Wakil Bupati mengajak generasi muda di Kabupaten
Pasuruan agar berperan aktif menjadi petani milenial. Khususnya bagi
putra-putri dari para petani yang hadir dalam Sosialisasi Sekolah Lapang Tata
Guna Air. Dengan demikian, ada upaya untuk meneruskan bertani dari keluarga
masing-masing. Baik menanam Padi maupun tanaman hortikultura lainnya.
"Saya
juga berharap, ayo para orang tua petani bisa mengajak anaknya untuk bertani. Jaman
sekarang tidak hanya terpaku pada olahan pertanian seperti Padi saja, tapi bisa
umbi-umbian, buah-buahan. Seperti di daerah Nongkojajar atau juga bisa nemanam
Kopi dan lainnya,"Â ajak Gus Mujib.
Ditambahkannya,
hal terpenting yang saat ini harus ditanamkan kepada generasi muda adalah
dengan mengenalkannya pada beragam tanaman yang dapat dibudidayakan. Tujuannya agar
mendapatkan pengetahuan sekaligus mengajarkan tentang keseruan berkebun dan
bercocok-tanam di pekarangan rumah masing-masing. Utamanya jenis tanaman pangan
alternatif pengganti Padi. (Eka Maria+Iguh)
1369 x Dilihat
325 Disukai
309 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar