Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan baik yang beragam Islam, Kristen, Hindu, Budha, atau berlatar belakang apapun, untuk menghargai Pancasila.
Hal itu ditegaskannya, sesaat setelah menghadiri upacara memperingati Hari Lahir Pancasila di Kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, Jalan Hayam Wuruk, Kota Pasuruan, Sabtu (01/06/2019) pagi.
Kepada Suara Pasuruan, Gus Mujib menjelaskan, makna peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini sangat mendalam. Menurutnya, masih banyak orang yang belum paham makna sesungguhnya Pancasila. Karena belum paham, rasa untuk menghargai Pancasila pun tidak ada.
"Itu terlihat dari kejadian belakangan ini. Terbaru, kasus kerusuhan 22 Mei yang dilaksanakan atas dasar penolakan hasil KPU. Ini sudah mencederai Pancasila, dan ini jangan dibiarkan. Marilah dalam momentum peringatan hari Pancasila ini, untuk merefleksikan diri menjadi bangsa Indonesia yang menghargai Pancasila," katanya.
Dijelaskannya, Pancasila adalah perekat bangsa. Oleh karena itu, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat agar tidak melihat sesuatu dari satu sudut pandang. Melainkan menjadikan Pancasila sebagai dasar untuk bisa hidup berdampingan sesama bangsa lainnya.
"Banyak nilai-nilai Pancasila yang dilupakan dan belum diamalkan sama anak-anak bangsa zaman sekarang. Ayo jangan saling bully, jangan saling hujat, stop hoax dan saling memaafkan satu sama lain. Kembalikan Pancasila, dan bangun persatuan dan perdamaian di Indonesia yang kita cintai ini," tambahnya.
Sementara itu, jalannya Upacara Bendera berlangsung khidmat. Dimana Dandim 0819 Pasuruan, Letkol Ar Burhan Fajari Arfian dipercaya menjadi Inspektur Upacara. Dalam sambutannya, Dandim Burhan membacakan amanat dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengalaman nilai-niali Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Burhan.
Sebagai negara bangsa yang inklusif dan tidak chauvisi diperlukan pengelolaan unit kultural dan unit politik secara dialektis. Maksudnya, keberagaman yang ada secara alami dan kultural harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun 'Tamansari Kebudayaan' yang memungkinkan semua mahkluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat dimana Indonesia dan Pancasila adalah rumah kita semua.
"Untuk itu diperlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling bekerjasama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Kondisi demikian dapat berkembang melalui budaya politik kewargaan yang demokratis. Budaya politik yang tidak menimbulkan ketakutan. Kita Indonesia, Kita Pancasila adalah sosok yang percaya diri, optimis dan penuh harapan dalam menatap masa dengan sebagai bangsa yang maju, adil dan makmur," tuturnya.
"Melalui peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni 2019, Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi 'politik harapan' dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita semua harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar Negara, Ideologi NEgara dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia. Kita bersatu membangun bangsa utuk merealisasikan tatanah kehidupan masyarkat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Kita Indonesia, kita Pancasila," (emil)
2297 x Dilihat
470 Disukai
491 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar