Wabup Optimis, Kabupaten Pasuruan Terbebas Dari Stunting Jika Semuanya Kompak
Wabup Optimis, Kabupaten Pasuruan Terbebas Dari Stunting Jika Semuanya Kompak
Eka Maria
Tahun : 2023
01 Feb
Wakil Bupati Mujib Imron optimis, Kabupaten
Pasuruan sangat berpeluang besar terbebas dari stunting dalam waktu dekat. Dengan catatan, semuanya kompak
bersinergi dalam percepatan penurunan kasus sekaligus upaya pencegahannya di
masyarakat.
Disampaikan dalam dialog interaktif Talkshow Layanan Maslahat bersama
Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina dan Dokter Spesial Anak, dr Deanty Ayu
Putri, Gus Mujib sapaan akrab Wakil Bupati menggarisbawahi beberapa poin
penting. Bahwa untuk mewujudkan Kabupaten Pasuruan bebas stunting sangat dibutuhkan kerjasama simultan dari berbagai pihak.
Tidak hanya Pemerintah Daerah saja, melainkan juga melibatkan Pemerintah Desa,
Tim Penggerak PKK sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting, Bidan Desa sebagai penanggung jawab pemeriksa balita,
akademisi, pihak swasta dan masyarakat.
"Kami berharap, ada kerjasama dalam menjaga 1.000 kehidupan pertama yang sangat menentukan
tumbuh-kembang anak selanjutnya. Kami mohon kepada para calon pengantin
melakukan screening Elsimil.
Tujuannya untuk mendeteksi resiko kehamilan. Mari kita bergerak bersama untuk
mewujudkan generasi sehat, cerdas, kuat. Bersama-sama Dinkes, RS, Puskesmas dan
instansi lainnya. Juga dukungan dari para akademisi dan pengusaha," ujar Gus
Mujib pada hari Selasa (31/1/2023).
Di sisi lain, Wakil Bupati mengapresiasi
peran aktif semua unsur yang turut mendukung gerakan KASIH BERSANDING MESRA (Keluarga
Bersih Bersama Sadari Stunting Menuju
Keluarga Sejahtera). Seperti yang dituturkannya dalam program siaran di Lembaga
Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Pasuruan FM 107.
"Kami ucapkan terimakasih kepada Dinkes, Dinas
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga
Berencana dan instansi terkait lainnya yang berperan aktif dan terus
bersama-sama memaksimalkan gerakan KASIH BERSANDING MESRA. Alhamdulillah percepatan
penurunan stunting signifikan sejak
tahun 2019, 2020 dan 2021. Sekarang sudah 10,8 persen," tandasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Bangil, dr Arma
Roosalina menghimbau kepada seluruh masyarakat agar saling berperan dalam upaya
pencegahan stunting. Misalnya dengan memberikan edukasi dan pemahaman tentang
pola asuh yang tepat untuk anak. Seperti Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan
memberikan ASI eksklusif untuk bayi hingga usianya genap 6 bulan dan lanjutkan
hingga usianya 2 tahun.
"Masyarakat yang sudah memahami tentang stunting, ayo kita ajak saudara, kerabat,
mohon untuk diinformasikan tentang upaya pencegahan stunting. Karena kedepannya, harapannya generasi muda ini lebih
unggul dari segi kesehatannya juga. Pastinya harus terbebas dari stunting," pintanya.
Ditambahkannya, keberadaan Klinik Tumbuh Kembang
di RSUD Bangil dapat dimanfaatkan betul oleh para ibu yang memiliki balita. Tidak
hanya pendampingan saja yang akan diberikan di sana, melainkan juga berfungsi
mendeteksi dini pertumbuhan serta perkembangan anak. Termasuk bersifat edukatif
dengan memberikan simulasi tentang apa yang harus dilakukan para ibu jika semisal
ada gangguan pertumbuhan pada buah hatinya. (Eka Maria)
1213 x Dilihat
275 Disukai
255 Tidak Suka
Share Berita :
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar