Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron mengatakan penyuluhan tentang bahaya narkoba harus dimulai sejak jenjang sekolah agar anak-anak terbebas dari bahaya narkoba. Pernyataan tersebut disampaikan Wabup Mujib saat memberikan sambutan dalam acara Sarasehan bersama Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI).

Acara tersebut juga dihadiri oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Pasuruan di Aula Kantor Kemenag Pasuruan, Minggu (22/5/2022) siang sebagai pembicara. Dalam sambutannnya, Wabup mengatakan bahwa penyuluh merupakan pekerjaan yang mulia untuk mereformasi.

Reformasi yang dimaksudkan adalah memperbaiki yang tidak baik, yang hanya pas-pasan kemudian dapat ditingkatkan, juga yang lambat agar dipercepat. Salah satu cara untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dikalangan murid sekolah adalah dengan penyuluhan di sekolah-sekolah.

“Penyuluh adalah bagian dari reformasi, dari yang tidak baik diperbaiki, dari yang pas-pasan kemudian ditingkatkan, dari yang lambat dipercepat. Ini adalah pekerjaan yang mulia. Penyuluhan ini bisa diawali melalui pendidikan dasar dan tingkat lanjut”, katanya.

Kemudian guru juga harus memiliki cara dan langkah-langkah dalam memberikan pemahaman kepada siswa-siswi terkait narkoba dan juga bahaya yang mengintai dibalik penyalahgunaan narkoba. Bahaya yang mengintai saat ini adalah narkoba dapat mengintai dimana saja dan dapat diakses kapan saja.

Berdasarkan hal tersebut, Wakil Bupati Pasuruan menginstruksikan kepada Kepala Kemenag kabupaten Pasuruan untuk berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan untuk melatih serta memberikan pendidikan tentang narkoba. Peran serta dari berbagai pihak juga diperlukan untuk melindungi anak-anak dari penyalahgunaan narkoba.

“Dari pendidikan ini kemenag bisa bekerjasama dengan dinas pendidikan untuk melatih dan memberikan pendidikan untuk mempengaruhi anak-anak kita yang SMA. Mari bersama-sama, tidak hanya dari kepolisian saja. Kalau semuanya objektif dan ada bukti terkait penyalahgunaan narkoba akan diselidiki”, pungkasnya. (Iguh)