Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron (Gus Mujib) mengajak para orang tua agar meyakinkan para putra-putrinya yang berusia 6-12 tahun bahwa vaksinasi itu penting.
Ajakan tersebut disampaikan Gus Mujib di sela-sela monitoring vaksinasi anak usia 6-12 tahun di SDN Ngempit, Kecamatan Kraton, Kamis (06/01/2022) pagi.
Bukan tanpa sebab. Dari lima Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang dikunjungi seperti SDN Ngabar, SDN Jeruk, SDN Sidogiri, SDN Ngempit dan SDN Bendungan, tidak semua anak di sekolah tersebut mau untuk divaksin.
Dalam artian, masih banyak ditemukan anak yang tidak hadir di hari pertama vaksinasi, sehingga hal ini menjadi PR (pekerjaan rumah) yang bisa diselesaikan dengan cara yang humanis.
"Tadi saya keliling ke 5 sekolah dasar, dan memang masih ada anak-anak yang tidak datang ke sekolah untuk divaksin. Dan ketika saya ngobrol dengan para guru dan kepala sekolah, jawabannya ya ada yang tidak hadir," katanya.
Ketidakhadiran para anak-anak, khususnya mereka yang masih duduk di bangku kelas I SD adalah hal yang wajar. Kata Gus Mujib, anak yang masih berusia 6-7 tahun harus mendapat perlakuan yang lembut, lantaran secara psikologi maupun mental, mereka masih butuh waktu untuk siap divaksin.
"Kalau dulu namanya cublik'an. Ya memang ada yang berani, tapi juga ada yang takut. Maka dari itu, guru dan tenaga kesehatannya harus sabar dan telaten, terlebih orang tua," terangnya.
Dijelaskan Gus Mujib, vaksinasi anak harus dilakukan dengan tanggung jawab pada pra maupun pasca vaksinasi. Yakni melalui screening kesehatan sampai surat persetujuan yang ditandatangani orang tua sang anak. Kedua persyaratan tersebut tak boleh diremehkan, lantaran akan berdampak di kemudian harinya.
"Screening itu adalah deteksi awal untuk mengetahui kesehatan sang anak. Nah kalau persetujuan orang tua itu juga wajib, karena setiap harinya, setiap orang tua pasti mengetahui bagaimana putra dan putrinya berperilaku. Terlebih tentang kesehatan badan dan mentalnya," tegasnya.
Tak hanya screening saja, begitu anak selesai divaksin, petugas kesehatan langsung memberikan vitamin serta obat penurun panas. Hal tersebut menurut Gus Mujib adalah untuk mengantisipasi jikalau ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), meski prosentasenya sangat kecil.
"Karena vaksinnya Sinovac, jadi aman. Dan Insya Allah tidak ada KIPI, karena sudah melalui screening yang benar," pungkasnya.
Seperti diketahui, Di Kabupaten Pasuruan sendiri, ada 146.187 anak usia 6-12 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi. Ratusan ribu anak tersebut ditargetkan selesai divaksin dalam kurun waktu 1-2 bulan ke depan. (emil)
2369 x Dilihat
446 Disukai
476 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar