RSUD Bangil Buka Layanan Vaksinasi Internasional
Diterbitkan pada 15 April 2025 15:33
Pemerintah Kabupaten Pasuruan memastikan dropping atau pendistribusian air bersih ke sejumlah wilayah terdampak kekeringan, masih dilakukan hingga sekarang.
Sebagai buktinya, Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron melakukan Sidak (Inspeksi Mendadak) atau monitoring kegiatan pendistribusian air bersih di Desa Jeladri, Kecamatan Winongan dan Desa Karangasem, Kecamatan Lumbang, Selasa (06/10/2020) siang.
Dalam sidaknya kali ini, Gus Mujib juga ikut membantu petugas saat mengisi drum-drum air yang dibawa warga dari rumahnya.
Menurutnya, proses pendistribusian air bersih yang dilaksanakan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan sudah bagus. Dalam artian, setiap harinya selalu ada kegiatan dropping air bersih ke 23 desa di 7 kecamatan yang dinyatakan sebagai daerah rawan kekeringan kritis.
“Total ada 23 desa yang dilanda kekeringan. Setiap hari, BPBD mengirim air bersih ke seluruh desa terdampak secara bergantian. Dan itu sudah dilakukan mulai bulan Juli sampai sekarang,” kata Gus Mujib, sesaat setelah sidak selesai dilaksanakan.
Di sela-sela monitoring, Gus Mujib juga mengapresiasi langkah desa yang mampu berkoordinasi dengan perusahaan dalam mengatasi permasalahan kekeringan di wilayahnya. Oleh karenanya, ia berharap jalinan komunikasi ini dapat terus terjalin demi membantu masyarakat dalam menghadapi bencana kekeringan.
“Semoga terus istiqomah sampai kapanpun,” singkatnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati menjelaskan, 23 desa terdampak kekeringan meliputi Desa Bulusari dan Wonosunyo, Kecamatan Gempol; Desa Jeladri, Kedungrejo dan Sumberrejo di Kecamatan Winongan; Desa Lumbang, Watulumbung, Cukurguling, Karangjati dan Karangasem, di Kecamatan Lumbang; Desa Mangguan, Ngantungan, Sibon, Klakah, Pasrepan dan Petung di Kecamatan Pasrepan.
Ada pula Desa Pasinan, Balunganyar, Semedusari, dan Wates di Kecamatan Lekok; Desa Kedungpengaron dan Oro-oro Pule di Kecamatan Kejayan; dan Desa Karanglo, Kecamatan Grati.
Dari tujuh kecamatan tersebut, setidaknya ada 3 kecamatan yang paling terdampak bencana kekeringan, yakni Kecamatan Lumbang, Pasrepan dan Winongan. Sehingga dropping air bersih masih menjadi prioritas utama meski hujan local sudah mulai turun.
“Untuk sementara, dropping air bersih tetap jalan sampai nanti hujan sudah turun merata,” ucapnya.
Dijelaskann Tecto, kegiatan distribusi air bersih sudah mulai dilakukan sejak awal bulan juli lalu. Per harinya, setiap desa menerima kiriman air bersih sebanyak 2 rate atau dua tangki. Masing-masing berisi 5000 liter air bersih yang bisa digunakan warga untuk minum, mandi dan memasak.
“Setiap hari kita kirim 2 tangki air bersih. Isinya masing-masing 5000 liter air. Kita drop di titik yang bisa dijangkau langsung oleh masyarakat,” terangnya. (emil)
Komentar :