Gerakan bersih-bersih sampah pantai terus digalakkan Pemkab Pasuruan.

Untuk mengurangi timbunan sampah di pesisir pantai, Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron bersama Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan mengajak masyarakat sekitar Desa Kedawang, Kecamatan Nguling dan sekitarnya untuk bersih-bersih pantai, Jumat (13/12/2019) pagi.

Bersih-bersih itu dilakukan di sepanjang pantai Nguling selama dua jam lebih. Dan hasilnya, sampah sebanyak kurang lebih 2 ton berhasil dikumpulkan.

Menurut Gus Mujib-sapaan akrab Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron, tujuan dilaksanakannya bersih-bersih pantai tak lain untuk mengurangi tumpukan sampah yang masih mengotori pantai, laut atau perairan lepas yang masuk di wilayah Kabupaten Pasuruan. Sampai sejauh ini, masih banyak ditemukan sampah-sampah yang mengambang ke permukaan laut maupun yang mengendap sampai di dasar air.

“Saya sangat menyayangkan sekali, karena mau sebagus apapun pantainya, kalau terus menerus dipenuhi dengan sampah, maka pantai atau laut akan selalu kotor dan keruh. Hari ini saya melihat masih banyak sekali sampah yang berserakan di mana-mana, baik di sekitar pemukiman penduduk sampai dengan perairan. Kalau pas air nya surut, kelihatan sekali sampahnya,” kata Gus Mujib, sesaat setelah acara selesai dilaksanakan.

Setelah berhasil dikumpulkan, sampah-sampah tersebut akan dibuang ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) atau TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk selanjutnya dipilih antara sampah yang dapat diuraikan dan tidak. Hanya saja, dalam kesempatan kali ini, seluruh sampah akan dibuang oleh pihak ketiga dari PT Nestle Indonesia Kejayan. Lantaran aksi bersih-bersih sampah pantai ini adalah kegiatan kerjasama antara Pemkab Pasuruan dan PT Nestle Indonesia. Gus Mujib sendiri mengapresiasi setiap perusahaan yang melaksanakan CSR (Cooperate Social Responsibility) dengan penuh tanggung jawab dan tepat sasaran.

“Terima kasih untuk PT Nestle Indonesia di Kejayan yang telah membantu kegiatan bersih-bersih sampah pantai ini. Apalagi banyak relawan dan komunitas yang dibentuk khusus untuk melaksanakan CSR, utamanya kepedulian terhadap alam sekitar,” terangnya.

Berbicara tentang sampah, Gus Mujib menegaskan bahwa jumlah sampah di Kabupaten Pasuruan perharinya mencapai 1.330 Ton . Hal itu dihitung sesuai Jakstrada beban per orang 0,7 Kg x jumlah penduduk sekitar 1,9 juta). Oleh karena itu, Pemerintah daerah dan masyarakat harus serius menangani sampah dari sumbernya.

“Saya menghimbau dan mengajak kepada semua pihak untuk sama-sama bergotong royong membersihkan sampah pantai kita, demi keindahan dan kesehatan lingkungan kita semua. Kebersihan pantai sangat penting untuk dapat menciptakan peningkatan mutu ikan, sehingga dampaknya nanti adalah hasil penjualan ikan yang menjadi lebih baik, dan pendapatan para nelayan juga akan meningkat,” urainya.

Lebih lanjut Gus Mujib menyampaikan, untuk bisa mengurangi volume sampah yang semakin membludak, Kabupaten Pasuruan mempunyai program prioritas alias program unggulan SDSB (Satu Desa satu Bank Sampah). Artinya minimal setiap desa/kelurahan di Kabupaten Pasuruan harus ada 1 Bank Sampah  yang pendiriannya harus melalui SK Kepala Desa/Kelurahan.

Bank Sampah sesuai hasil Musyawarah Nasional tahun 2018 harus terintegrasi dengan TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah berbasis masyarakat dengan prinsip Reduce(mengurangi), Reuse(menggunakan kembali), dan Recycle(mendaur ulang). Sedangkan sampai sejauh ini, jumlah Bank Sampah di Kabupaten Pasuruan yang sudah ber SK sudah mencapai 169. Begitu pula TPS 3R di Kabupaten Pasuruanmencapai  sekitar 68 KSM . Ditargetkan, pendirian Bank Sampah tahun 2019 ini mencapai 78 Desa/kelurahan, dengan realisasi sekitar 62 Desa/kelurahan atau masih 79%.

“Pokoknya setiap tahunnya harus terus bertambah, supaya sampah-sampah di Kabupaten Pasuruan bisa terus dikurangi. Semua elemen masyarakat bahu-membahu untuk membuat Indonesa bebas sampah di tahun 2025,” ucapnya kepada Suara Pasuruan. (emil)