Wakil Bupati Mujib Imron menyatakan, tantangan yang dihadapi oleh Koperasi di era disrupsi saat ini adalah sistem pengelolaan manajerial. Oleh karena itu, sudah seyogyanya seluruh pengurus dan pengelola semakin berpacu dalam meningkatkan kapasitasnya.

Disampaikan dalam kegiatan Pemeriksaan KSP/USP Koperasi di Hotel Royal Senyiur, Kecamatan Prigen, Gus Mujib sapaannya mengajak kepada para pelaku Koperasi agar mampu menjadi percontohan Koperasi yang baik. Sekaligus memiliki kemampuan diagnosa terhadap permasalahan yang masih banyak dialami oleh Koperasi di Kabupaten Pasuruan, bahkan di tanah air. Baik Koperasi besar maupun Koperasi kecil dengan masing-masing permasalahannya.

"Koperasi besar dengan permasalahannya, Koperasi kecil juga. Maka ada istilah melakukan diagnosa secara mandiri", katanya.

Lebih lanjut, Wakil Bupati menjelaskan, diagnosa dapat dilakukan secara mandiri baik Koperasi yang dikelola secara mandiri maupun Koperasi binaan. Keterbatasan Tim Diagnosis akan menjadi tantangan tersendiri, namun menurutnya, masih dapat diantisipasi dengan memberikan pengetahuan kepada orang lain. Atau dengan menularkan ilmu terkait diagnosis.

“Monggo, semua pengurus dan pengelola Koperasi bisa memberikan ilmu yang diperoleh kepada orang lain. Tujuannya supaya bisa saling berkembang bersama-sama. Sekaligus bisa mengetahui dan  mendiagnosis kondisi-kondisi yang dialami oleh masing-masing Koperasi,” tandasnya pada hari Kamis (27/10/2022) sore.

"Untuk mengantisipasinya adalah ilmu yang anda dapatkan dapat diberikan atau diberikan kepada yang ada dibawah Anda", jelasnya dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan selama dua hari (26-28 Oktober 2022) tersebut. (Iguh+Eka Maria)