Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf menegaskan, keberadaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sangat penting untuk menangkal berkembangnya hoax (berita palsu) di tengah masyarakat.

Hal tersebut disampaikannya saat membuka Pekan KIM ke-IX tahun 2017 tingkat Propinsi Jawa Timur, di Taman Chandra Wilawatika Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Selasa (12/09/2017). Menurutnya, adanya hoax dapat berpotensi memecah-belah masyarakat, bahkan mengancam persatuan bangsa. Untuk itu, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) adalah garda terdepan untuk memberikan informasi yang sebenar-benarnya.

“Hoax bisa berdampak sangat fatal, karena bisa membuat miskomunikasi siapa saja yang menerima info tersebut. Bahkan, peperangan bisa saja terjadi gara-gara hoax, untuk itu saya mengajak seluruh penggiat KIM untuk dapat berperan dalam membantu pemerintah memerangi hoax,” kata Syaifullah dalam sambutannya.

Tak berhenti sampai di situ, Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim juga menyebutkan bahwa KIM dapat mengambil peran sebagai media yang menyediakan informasi yang valid agar menjadi rujukan masyarakat dalam menyebarluaskan informasi yang benar.

“Banyak sekali tantangan yang kita hadapi saat ini. Terlebih ketika masyarakat yang mudah terjebak dengan berita hoax, itu adalah tantangan terberat bagi masyarakat yang lain untuk segera membenarkan informasi tersebut,” imbuhnya.

Tantangan yang dimaksud adalah kemajuan teknologi yang pesat. Kemajuan ini, lanjutnya, harus diikuti dan dicermati dengan baik. Masyarakat harus bisa memilih dan memilah mana informasi yang benar dan mana yang palsu. Selain itu, kemajuan teknologi diharapkan membuat kab/kota bisa maju bersama dan tidak ada kesenjangan antara desa dan kota.

“Siapa yang memperoleh informasi terlebih dahulu dialah yang akan jadi pemenang. Untuk itu KIM perlu memanfaatkan teknologi informasi dengan baik, seperti menyebarluaskan kebijakan-kebijakan pemerintah sehingga manfaatnya bisa dirasakan dan ujungnya kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” terangnya.

Selain itu, keberadaan KIM diharapkan mampu menjadi wadah dalam mengenali masalah di sekitarnya dengan baik, mencari solusi, mengambil keputusan dan bekerjasama melaksanakan keputusan itu. Dengan menyelesaikan masalah tersebut, maka kemajuan dan kesejahteraan masyarakat akan terwujud.

Perkembangan KIM di Jatim, lanjut Gus Ipul, sangat menggembirakan dan mampu menjadi contoh provinsi lain. Jumlah KIM yang aktif di Jatim hingga saat ini berjumlah 319 kelompok dan merupakan terbesar di Indonesia. “Saya yakin jumlahnya akan terus bertambah melihat tingkat partisipasi aktif dari KIM setiap kab/kota di Jatim,” kata orang nomor dua di Jatim ini.

Sementara itu, dalam acara tersebut, Gus Ipul sempat melakukan video conference dengan beberapa KIM di Jatim, yakni KIM Sari Warto dari Kab. Blitar, KIM Tlogo Mas dari Kota Malang, KIM Dewi Sri dari Kab. Lamongan dan KIM Kamboja dari Kab. Pamekasan, serta menyerahkan hadiah bagi pemenang Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK). Juara I diraih KIM Mojo dari Kota Surabaya, Juara II diraih KIM Citra Taruna Kenanga dari Kota Madiun, Juara III diraih KIM Tretes Taman Wisata dari Kab. Pasuruan, serta Juara harapan diraih KIM Sendang Potro dari Kab. Bojonegoro. Selain piagam penghargaan dan trophy, masing-masing pemenang juga memperoleh uang pembinaan sebesar 6 juta rupiah (juara I), 5 juta rupiah (juara II), 4 juta rupiah (juara III), dan 2,5 juta rupiah (juara harapan). 

Turut hadir dalam acara ini, Bupati Pasuruan HM. Irsyad Yusuf, SE, MMA beserta isteri, Wakil Walikota Malang, Wakil Walikota Pasuruan, beberapa Kepala OPD Provinsi Jatim serta Kepala Dinas Kominfo kab/kota se-Jatim. Usai pembukaan, Wagub beserta rombongan meninjau stand pameran yang ada di lokasi acara. (emil)