Mengantisipasi resiko potensi penularan Covid-19 sepanjang libur panjang Maulid Nabi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mewanti-wanti dan meminta seluruh masyarakat Jatim agar selalu waspada dan hati-hati. Hal tersebut dikarenakan penambahan kasus positif Corona pasca libur panjang pernah terjadi pada libur Lebaran dan libur panjang peringatan HUT RI pada Agusutus lalu.
Menurut Gubernur, banyaknya warga yang liburan dengan mudik ke kampung halaman menjadi salah satu faktor munculnya klaster liburan dan juga klaster keluarga. Dari pengalaman sebelumnya, libur panjang selalu berbuah lonjakan kasus karena masih adanya perilaku warga yang mengabaikan protokol kesehatan saat bepergian ke tempat wisata memanfaatkan liburan.
“Berwisata silahkan, tetapi saat pandemi Covid belum berhenti penyebarannya, maka sementara yang berwisata silahkan di tempat terbuka, yang lansia dan ada penyakit bawaan atau komorbid tolong sementara tetap di rumah saja. Saat ini berkat kepatuhan masyarakat, Provinsi Jatim sudah makin melandai kasus Covid-19. Jangan sampai usai liburan, angka positivity rate Jatim kembali melonjak. Tetap waspada dengan menerapkan ketat protokol kesehatan. Pandemi belum usai”, paparnya di Gedung Negara Grahadi, Senin (26/10/2020).
Berdasarkan data yang dihimpun Biro Humas Pemprov Jawa Timur, hingga saat ini, Pemprov Jawa Timur telah berkoordinasi dan meminta seluruh pengelola wisata, perhotelan dan restoran di Jatim untuk memperketat protokol kesehatan. Pertimbangannya, libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober 2020 sangat rentan atau potensi kesalahan protokol kesehatan.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur juga meminta masyarakat mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor menjelang puncak musim hujan, mulai November 2020 hingga Maret 2021. Sedikitnya, terdapat 22 Kabupaten/Kota yang berstatus rawan bencana hidrometeorologi.
Dari 22 daerah itu, daerah rawan banjir umumnya didominasi oleh luapan sungai di sekitarnya. Seperti sungai Bengawan Solo yang luapannya bisa membanjiri wilayah Bojonegoro, Magetan, Madiun, Lamongan, Gresik, Ngawi dan Tuban. Sedangkan potensi banjir akibat luapan sungai Berantas berpeluang terjadi di Malang Raya, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Probolinggo, Surabaya, Bondowoso, Lumajang, Banyuwangi dan Jember. Sedangkan di Pasuruan, banjir berpotensi diakibatkan oleh luapan sungai Welang. Begitu juga di Madura, beberapa daerah biasa terdampak luapan Sungai Kemuning.
Sementara itu, bencana hidrometeorologi yang lain seperti longsor yang harus diwaspadai wilayah Jombang, Ponorogo, Kediri, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Batu dan Pacitan. Penyebabnya, di kawasan tersebut terdapat pegunungan dan bukit yang berpotensi longsor saat musim hujan. (Eka Maria)
2312 x Dilihat
448 Disukai
465 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar