GAMBARAN UMUM KABUPATEN PASURUAN
1. Kondisi Geografis Daerah
Wilayah Kabupaten Pasuruan dengan luas 1.474,015 km2 terletak antara 112o33’55” hingga 113o05’37” Bujur Timur dan antara 7o32’34” hingga 7o57’20” Lintang Selatan. Sebelah Utara dibatasi oleh Kota Pasuruan, Selat Madura dan Kabupaten Sidoarjo, sebelah Selatan dibatasi oleh Kabupaten Malang, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kota Batu, serta sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo. Sedangkan kondisi geologi Kabupaten Pasuruan sangat beragam, yaitu terdapat 3 jenis batuan meliputi batuan permukaan, batuan sedimen, dan batuan gunung api (gunung api kuarter muda (young quarternary) dan kuarter tua (old quarternary).
Selanjutnya secara topografis, kondisi Kabupaten Pasuruan dapat diuraikan berdasarkan kelerengan dan ketinggian. Tingkat kelerengan Kabupaten Pasuruan meliputi :
Adapun kondisi menurut ketinggian diuraikan sebagai berikut :
2. Kondisi Demografis
Berdasarkan data kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, kondisi demografis Kabupaten Pasuruan tahun 2019 diuraikan sebagai berikut:
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Berdasarkan data tersebut penduduk Kabupaten Pasuruan tertinggi tamat SD/sederajat (30,81%), kemudian SLTP/SLTA/Sederajat (28,04%), dan terendah tamat pendidikan diploma/strata-1/2/3 (1,10%).
3. Komposisi penduduk menurut kelompok umur berdasarkan data tahun 2019 sebagai berikut:
1. | Usia muda (0-14 tahun) | : | 372.888 jiwa |
2. | Usia produktif (15-64 tahun) | : | 1.347.037 jiwa |
3. | Usia tua (65 tahun ke atas) | : | 156.956 jiwa |
Jumlah :1.876.881 jiwa
Berdasarkan data tersebut maka angka rasio ketergantungan sebesar 39,33 dengan pengertian bahwa dari setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 39 penduduk usia nonproduktif (usia muda dan usia tua).
4. Komposisi penduduk menurut pekerjaan tahun 2019 (data diolah) sebagai berikut:
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa lima tertinggi proporsi penduduk berdasarkan pekerjaan adalah : (1)belum/tidak bekerja sebesar 22,02%; (2)karyawan swasta/BUMN/BUMD sebesar 20,78%; (3) pelajar/mahasiswa sebesar 14,95%; (4)petani/peternak/nelayan sebesar 13,99%; dan (5)pedagang/wiraswasta sebesar 10,40%.
5. Komposisi penduduk menurut agama tahun 2019 sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk beragama Islam yaitu sebesar 98,23% dan 1,77% beragama lain.
CAPAIAN INDIKATOR MAKRO DAERAH |
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur Perekonomian Daerah.
Angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan tahun 2019 sebesar 5,83%, terdapat percepatan dibandingkan tahun 2018 yang tumbuh sebesar 5,75%. Berdasarkan data sangat sementara BPS Kabupaten Pasuruan, pertumbuhan ekonomi tersebut terbesar dipengaruhi oleh lapangan usaha : (1) Transportasi dan Pergudangan tumbuh 7,42%, (2) Informasi dan komunikasi tumbuh 7,10%; (3) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh 6,94%; (4) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh 6,65% ; (5) Jasa Pendidikan tumbuh 6,54% ; (6) Industri Pengolahan tumbuh 6,46%; (7)Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh 6,02% ; (8) Jasa Perusahaan tumbuh 5,91% ; (9) Real Estate tumbuh 5,53% ; serta 8 (delapan) lapangan usaha lain tumbuh rata-rata 3,13%.
Sedangkan struktur perekonomian Kabupaten Pasuruan Tahun 2019 dapat dijelaskan berdasarkan seberapa besar kontribusi setiap lapangan usaha terhadap pembentukan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku. Volume PDRB Kabupaten Pasuruan tahun 2019 atas dasar harga berlaku (data sangat sementara) mencapai Rp.147,977 Trilyun. Secara berurutan kontribusi lapangan usaha mulai dari yang terbesar yaitu : (1) Industri Pengolahan 57,55% ; (2) Konstruksi 12,86%; (3) Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9,82%; (4) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6,63%; (5) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,93%, serta (6) dua belas lapangan usaha lainnya 9,21%.
Perbandingan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan dengan Jawa Timur dan Nasional sebagaimana Gambar 1.4 menunjukkan bahwa dalam periode tahun 2017-2019 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan selalu berada di atas angka Jawa Timur dan Nasional.
2. PDRB perkapita dan Indeks Pembangunan Manusia.
PDRB perkapita digunakan sebagai pendekatan untuk mengukur pendapatan perkapita masyarakat. PDRB perkapita tahun 2019 sebesar Rp.90,92 juta perjiwa, sedangkan tahun 2018 mencapai Rp.84,18 juta per jiwa atau mengalami kenaikan 8%. Kondisi tersebut mengindikasikan secara makro kesejahteraan masyarakat meningkat. Perkembangan PDRB perkapita disajikan pada gambar I.4.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diukur berdasarkan tiga unsur yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. IPM Kabupaten Pasuruan tahun 2019 mencapai 68,29., sedangkan tahun 2018 sebesar 67,41 atau meningkat 1,30%. Peningkatan atau pertumbuhan IPM Kabupaten Pasuruan tersebut, berdasarkan data BPS menempati urutan ke-8 se Jawa Timur, setelah: 1. Kab. Sampang tumbuh 1,54% ; 2. Kab. Sumenep tumbuh 1,49% ; 3. Kab. Bangkalan tumbuh 1,46% ; 4. Kab.Tuban tumbuh 1,39% ; 5. Kab. Jombang tumbuh 1,38% ; 6. Kab. Malang tumbuh 1,37% ; dan 7.Kab. Bojonegoro tumbuh 1,33%.
Perbandingan IPM Kabupaten Pasuruan dengan Jawa Timur sebagaimana Gambar 1-9. Dalam periode tahun 2017 s/d 2019, angka IPM Kabupaten Pasuruan masih di bawah angka Jawa Timur dengan jarak/kesenjangan yang semakin kecil. Selain itu jika dilihat dari pertumbuhannya terdapat percepatan, yaitu tahun 2018 naik 1,07% sedangkan tahun 2019 naik 1,30%.
3. Indeks Kesenjangan Wilayah
Kondisi kesenjangan/disparitas wilayah diukur dengan indeks Wiliamson. Berdasarkan hasil perhitungan Bappeda bekerja sama dengan Univ Brawijaya Malang, indeks wiliamson tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 menunjukkan tren peningkatan namun tidak signifikan, namun demikian perlu dilakukan pengendalian agar kesenjangan wilayah tidak semakin besar antar wilayah di Kabupaten Pasuruan
4. Tingkat Pengangguran Terbuka dan Kemiskinan.
Kondisi pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Pasuruan berdasarkan data BPS Kabupaten Pasuruan tahun 2019 dijelaskan pada uraian berikut.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2019 mencapai 5,42% menurun dibandingkan dengan tahun 2018 yang mencapai 6,11%. Tingkat pengangguran terbuka merupakan perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (usia 15 tahun ke atas) terdiri dari penduduk yang bekerja, penduduk yang mempunyai pekerjaan tapi sementara tidak bekerja, dan pengangguran.
Secara kuantitas kemiskinan Kabupaten Pasuruan mengalami penurunan yaitu mencapai 8,68% di tahun 2019, sementara tahun 2018 mencapai 9,45%. Secara kualitas terdapat penurunan namun tidak signifikan sebagaimana ditunjukkan pada tabel I-3 , indeks kedalaman dan indeks keparahan meningkat (berarti negatif / kondisi menurun). Namun demikian garis kemiskinan meningkat (berarti poitif / kondisi lebih baik). Angka kemiskinan Kabupaten Pasuruan juga selalu berada di bawah angka jawa timur sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1-7.