17 Mei 2018 (12:53) Ekonomi 4930x Dilihat 0 Komentar admin
gambar berita

Cuaca mendukung, produksi garam di Kabupaten Pasuruan mulai dilakukan.

Ratusan petani garam yang tersebar di Desa Raci, Kecamatan Bangil, Desa Gerongan dan Kalirejo, Kecamatan Kraton, serta Desa Tambaklekok, Kecamatan Lekok, didorong untuk dapat memproduksi garam sesuai dengan target selama setahun.

Slamet Nurhandoyo, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan mengatakan, pihaknya menargetkan dapat memproduksi garam hingga mencapai 15.250 ton dalam tahun ini. Meski diperkirakan tidak dapat mencapai 100%, akan tetapi setidaknya seluruh petani garam telah menggunakan geo isolator sebagai metode dalam memproduksi garam, serta memaksimalkan 6 rumah prisma yang telah dibangun di Kecamatan Lekok.

“Persiapan sudah selesai dilakukan oleh para petani garam, dan sekarang sudah mulai produksi, baik yang geo isolator maupun rumah prisma,” kata Slamet saat ditemui di kantornya, Kamis (17/05/2018).

Khusus untuk rumah prisma, para petani garam tak hanya sudah memproduksi garam saja, melainkan panen meski jumlahnya tidak sebanyak dengan menggunakan metode geo isolator. Kata Slamet, rumah prisma di Desa Tambaklekok hanya berukuran 7 X 7 meter dan dalam sekali panen menghasilkan antara 2-2,5 ton garam, sedangkan dengan geo isolator bisa panen hingga dua ,tiga bahkan berlipat lipat dari rumah prisma.

“Kita jalankan dua-duanya, mumpung cuaca lagi bagus-bagusnya,” singkatnya.

Seperti diketahui, luasan tambak garam di Kabupaten Pasuruan mencapai 243,2 hektar, dengan rincian 150,7 hektar tersebar di Desa Raci, Kecamatan Bangil, 71,5 hektar di Desa Gerongan, 13,5 hektar di Desa Kalirejo, serta 7,5 hektar di Desa Tambaklekok. Untuk mendukung pencapaian target tahunan, Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan pada tahun ini mendapat bantuan perbaikan saluran air dan pembangunan jalan produksi garam dari Pemprov Jatim sebesar Rp 600 juta. Bantuan tersebut menurut Slamet baru akan direalisasikan antara bulan Juli-Agustus mendatang.

“Sekarang ini masih dalam tahapan lelang, kami perkirakan setelah lebaran baru selesai,” jelasnya.

Tak hanya bantuan dari Pemprov  saja, Pemerintah Pusat juga memberikan pinjaman dengan bunga 4% setahunyang diperuntukkan bagi para petani garam di Kabupaten Pasuruan. Dijelaskan Slamet, pinjaman tersebut nilainya tak terbatas, sehingga pihaknya berharap dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

“Syaratnya memang harus punya angguna atau jaminan, karena ini adalah pinjaman bunga murah. Besarannya beragam tergantung kemampuan petani, kalau mau Rp 25 juta bisa dengan BPKB. Tapi kalau nilainya di atas Rp 100 juta atau Rp 500 juta dengan menggunakan sertifikat tanah atau rumah,” beber dia. (emil)

Bagikan :

Ringkasan AIBeta

Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.

Komentar :

Tinggalkan Komentar:

Captcha