Meski beberapa kali digelar Job Fair, prosentase jumlah pencari kerja dan lowongan di Kabupaten Pasuruan belum sebanding
Dari data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pasuruan, prosentase jumlah lowongan tidak lebih dari 50% bila dibanding dengan jumlah pencari kerja (pencaker) yang setiap harinya selalu bertambah.
Agus Hernawan, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pasuruan mengatakan, fluktuasi antara jumlah pencari kerja dengan lowongan pekerjaan tak lepas dari beberapa faktor, diantaranya kurangnya informasi akan lowongan pekerjaan yang didapat oleh pencaker sehingga ketika lowongan tersebut ditutup, hilanglah kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan.
“Kalau kita terus melakukan terobosan supaya lulusan kerja segera dapat mendapatkan informasi lowongan pekerjaaan. Tinggal bagaimana pencaker bisa terus aktif mencari informasi yang kami sebar,” kata Agus di sela-sela kesibukannya, Senin (07/05/2018).
Selain kurangnya informasi, perbedaan lowongan pekerjaan dengan pencaker di Kabupaten Pasuruan bisa disebabkan oleh belum banyaknya pencari kerja yang mengajukan kartu kuning atau AK1 ke Dinas Tenaga Kerja. Kata Agus, banyak sedikitnya jumlah kartu kuning yang keluar menjadi salah satu ukuran banyak tidaknya pencaker yang mencari pekerjaan.
“Jadi yang terdata di Disnaker hanya yang mengajukan AK1, baru kita data dan sesuaikan dengan lowongan di Kabupaten Pasuruan,” jelasnya.
Di Disnaker sendiri mempunyai aplikasi Hellowork-kabpas.com, dimana setiap lowongan dari kurang lebih 150 perusahaan di Kabupaten Pasuruan selalu diupdate disana. Sehingga jika ada lowongan yang sesuai dengan kemampuan pencari kerja maka disnaker langsung menghubungi yang bersangkutan untuk bisa melamar ke perusahaan yang bersangkutan.
Agus mengatakan bahwa memang tidak semua pencari kerja berhasil ditempatkan. Dari bulan Januari lalu dari 609 pencaker hanya 163 yang berhasil ditempatkan.
“Untuk bulan Januari, kebanyakan perusahaan masih menghitung terkait UMR, sehingga banyak yang belum membuka lowongan,” pungkasnya.
Jumlah ini naik di bulan Februari dimana dari 457 pencaker, ada sebanyak 291 yang berhasil ditempatkan atau 63,68 persen. Di bulan Maret lalu pencaker naik menjadi 708 orang dan yang berhasil ditempatkan 322 orang atau 45,48 persen.
Dikatakan tidak semua pencaker berhasil ditempatkan, pertama karena antara lowongan dan kemampuan pencaker tidak sama yang dibutuhkan, juga karena lowongan memang tidak imbang. Sehingga solusinya untuk tenaga kerja lainnya juga diarahkan untuk mengikuti Balai Latihan Kerja di Rejoso.
“Di BLK ini diarahkan agar memiliki skill lain, sehingga bisa mandiri atau menjadi wirausaha mandiri,” terangnya.
Selain itu dikatakan memang tidak semua pencaker mengajukan AK1, contohnya di tahun 2016 lalu, dari 20 ribuan pengangguran memang hanya 8.573 yang mengajukan AK 1 di tahun 2016.
“Karena ada yang lulusan SMA/SMK melanjutkan ke Perguruan Tinggi, ada yang menikah, atau juga kerja tapi tidak terdaftar di Disnaker,” beber dia. (emil)
4048 x Dilihat
788 Disukai
605 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar