Panen Raya Padi di Desa Manikrejo Rejoso, Bupati Rusdi Ajak Petani Lebih Kompak Tingkatkan Produktivitas Pertanian Dengan Ubah Pola Pikir
Diterbitkan pada 7 April 2025 15:19
Pemerintah Kabupaten Pasuruan bergerak cepat dalam membantu proses evakuasi para korban dua pesawat tempur EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abdurrachman Saleh yang jatuh di Desa Keduwung Kecamatan Puspo. Berkat kesigapan dan komunikasi yang baik dengan semua pihak itu juga, pada akhirnya keempat korban berhasil ditemukan untuk kemudian dibawa ke RS AURI Malang.
Kata Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto, semuanya tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi lintas elemen masyarakat dengan Pemerintah Daerah. Tidak hanya melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana dan relawan lainnya saja, melainkan juga dibantu langsung oleh warga setempat. Termasuk dari unsur TNI dan Polri yang saling bahu-membahu bersama masyarakat di sektar lokasi jatuhnya pesawat. Mulai dari proses pencarian korban, evakuasi hingga mengantarkannya ke RS AURI Malang untuk dilakukan otopsi.
"Dengan musibah jatuhnya dua pesawat TNI AU di wilayah Kabupaten Pasuruan tepatnya di Kecamatan Puspo dan Lumbang, kontribusi Pemkab Pasuruan adalah menggerakkan seluruh elemen penanggulangan bencana. Terutama BPBD, Tagana dan relawan lainnya untuk segera melakukan langkah-langkah. Alhamdulillah memang yang mengevakuasi adalah kawan-kawan dari BPBD dan para relawan," tuturnya.
Oleh karenanya, Pj. Bupati Andriyanto menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam upaya evakuasi para korban. Seraya mengungkapkan dukacita mendalam atas musibah jatuhnya kedua pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 yang menewaskan Letkol Pnb. Sandhra Gunawan (frontseater), Kolonel Adm. Widiono (backseater), Mayor Pnb. Yuda A. Seta (frontseater) dan Kolonel Pnb. Subhan (backseater) tersebut.
"Berkat kecepatan bantuan masyarakat Kabupaten Pasuruan, Pemerintah Desa dan Kecamatan, ke-4 korban sudah dievakuasi semuanya. Malam hari ini sudah pakai ambulance Puskesmas Tosari, kemudian langsung dibawa ke RS AU Malang untuk diotopsi dan diserahkan ke keluarga korban. Total ada 4 korban meninggal di 2 pesawat, masing-masing 2 awak," tandasnya kepada Tim Humas Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan.
Didampingi oleh Sekretaris Daerah Yudha Triwidya Sasongko, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi, Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi dan Dandim 0819 Pasuruan, Pj. Bupati Andriyanto memastikan tidak adanya korban dari masyarakat sipil. Berikut, menyampaikan perkembangan terbaru dari proses evakuasi korban menuju RS TNI AU Abdulrahman Saleh, Malang.
"Tidak ada sama sekali korban dari masyarakat dalam musibah ini. Keempat perwira yang gugur dari 2 pesawat sudah ditemukan. Sekitar jam 5 sore tadi, dua jenazah sudah sampai di RS AURI. Disusul kemudian jam 19.45 WIB, dua jenazah berikutnya sudah masuk ke ambulance, bergerak dari Penanjakan Tosari dan menuju ke Malang," jelasnya pada hari Kamis (16/11/2023) malam.
Di akhir perbincangannya, Pj. Bupati Andriyanto mendeskripsikan situasi terakhir di lokasi jatuhnya dua pesawat tempur milik TNI AU tersebut. Sekaligus menambahkan tentang upaya pengamanan puing-puing reruntuhan bangkai pesawat.
"Untuk berikutnya, kawan-kawan dari AURI mengamankan lokasi karena bisa jadi akan membahayakan masyarakat yang datang ke sana. Puing-puing pesawat diamankan oleh AURI sendiri karena sesuai kewenangannya," pungkasnya. (Eka Maria)
Komentar :