Sebanyak 837 ikan koi dari berbagai daerah di tanah air, bersaing untuk menjadi juara dalam All Indonesia Young Local Koi Show 2019 yang diselenggarakan Asosiasi Pecinta Koi Indonesia, di Taman Chandra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (20/07/2019).
Festival Ikan Koi terbesar untuk kategori breeder tersebut dibuka langsung oleh Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf dan undangan lainnya.
Bashori Aly, Ketua Panitia All Indonesia Young Local Koi Show mengatakan, ratusan peserta bukan hanya dari kota/kabupaten di Jawa Timur saja. Melainkan hingga berasal dari Bali, Bogor, Jakarta, Kalimantan, Sulawesi dan daerah lainnya. Menariknya, jumlah peserta kali ini adalah terbanyak diantara semua event young local koi show di Indonesia.
“Luar biasa antusiasme pesertanya. Ini paling banyak mengalahkan event di Jakarta yang bisa menghadirkan hanya sampai 530 ekor koi. Pokoknya Pasuruan keren,” katanya.
Dalam perlombaan kali ini, setidaknya ada 3 varietas dari 17 jenis ikan koi yang siap berkompetisi. Ketiga varietas tersebut diantaranya Gosanke yang terdiri dari koi jenis Kohaku, Taisho Sanshoku, dan Showa Sanshoku). Kemudian varietas melati yang terdiri dari Shiro Utsuri, Koromo, Gosikhi, Kinginrin A, Hikari Moyomono, Kawarimono, dan Doitsu). Serta varietas Anggrek yang terdiri dari jenis Hi/Ki Utsuri, Bekko, Shusui, Asagi, Kingrin B, Hikarimujimono, dan Tancho.
“Banyak sekali jenis ikan koi yang dilombakan. Semuanya ada jurinya masing-masing yang berasal dari pakar koi. Seperti Danny H Lianto, Agus Riyanto,Santoso, Jani Lauw, Johan Kustio, Gatut Nugraha, Henry Raharja, serta Andi Suryadi selaku APKI Certified Senior Judge. Mereka menilai koi dari bentuk tubuh, warna, ukuran, kualitas kulit, kesehatan dan artistic ikan itu sendiri,” tandasnya.
Lebih lanjut Bashori menjelaskan bahwa ikan koi yang diikutkan dalam festival kali ini adalah para petani koi dari Indonesia. Mulai dari ukuran 10-65 sentimeter. Apabila dalam kontes ditemukan koi impor, maka sudah pasti akan didiskualifikasi.
“Para juri sudah expert. Jadi pasti tahu mana ikan koi yang asli Indonesia atau impor. Kalau impor, koi nya punya badan yang lebih gemuk dan mulutnya lebih lebar dari mulut koi local,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Irsyad Yusuf menegaskan bahwa dengan adanya All Indonesia Young Local Koi Show 2019, setidaknya telah memberikan edukasi bagi warga Kabupaten Pasuruan pada khususnya. Utamanya karena potensi ikan koi sangat menjanjikan.
“Ikan koi ini memiliki potensi besar. Tak hanya produktifitasnya, tapi terpenting nilai artistik dan ekonominya. Plus memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dengan budidaya ikan koi secara serius pasti akan menghasilkan sesuatu yang menjanjikan. kalau Jika menang champion, bisa senilai harga miliaran rupiah per ekor nya. Karena yang terpenting, nilai jual ikan akan terus meroket setelah menang,” tegas Irsyad dalam sambutannya.
Irsyad berharap, kontes ikan koi ini akan menjadi agenda tahunan dan bisa masuk dalam kalender tetap dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pasuruan.
“Saya pastikan akan terus dilaksanakan setiap tahunnya dan jadi agenda resmi dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pasuruan,” singkatnya kepada Suara Pasuruan. (emil)
3025 x Dilihat
880 Disukai
903 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar