Bupati Rusdi Sutejo Tegaskan Rumah Sakit Umum Daerah Harus Punya Daya Pikat Kuat
Diterbitkan pada 16 April 2025 5:21
Ribuan warga serbu Pasar Murah Ramadhan yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan, di Lapangan Dusun Ngulakan, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo, Rabu (23/05/2018).
Sejak dibuka oleh Plt Bupati Pasuruan, Riang Kulup Prayudha, Selasa (22/05/2018) pagi, pasar murah bak “prepekan”, istilah jawa yang berarti satu hari menjelang hari besar seperti puasa.
“Lumayan mas, selisih Rp 3 ribu sama harga biasanya, ya mumpung ada Pasar Murah, jadi saya beli gula banyak,” kata M Sholeh, salah satu warga Sukorejo.
Memang, Pemerintah tidak memberikan subsidi seperti beberapa tahun lalu. Hanya saja, seluruh distributor dan peserta Pasar Murah dihimbau untuk menjual sembako maupun produk lainnya dengan harga miring. Hal tersebut seperti yang disampaikan Edy Suwanto, Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan di sela-sela memantau Pasar Murah di Sukorejo.
Edy lantas mencontohkan, harga gula yang biasanya dijual dengan Rp 12.000/kg, dijual hanya seharga Rp 10.000. Begitu pula dengan Beras IR 64 yang biasanya Rp 10.000 kini hanya Rp 8.000/kg nya, hingga elpigi 3 kg yang hanya Rp 14 ribu. Selisih harga tersebut juga diikuti oleh harga sembako dan produk lainnya.
“Tidak ada subsidi, tapi lebih kita himbau kepada distributor untuk menurunkan harganya. Kalau gak diturunkan, sama saja beli di pasaran,” ungkapnya.
Kata Edy, digelarnya Pasar Murah adalah untuk mengantisipasi tren naiknya harga sembako pada bulan ramadhan maupun menjelang lebaran. Pasalnya pada bulan Ramadhan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri kebutuhan konsumsi untuk bahan kebutuhan pokok cenderung mengalami peningkatan, sehingga dapat mengakibatkan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat.
“ Akhirnya dapat melemahkan daya beli masyarakat terutama warga kurang mampu. Untuk itu, sebagai bagian dari langkah pemantauan dan pelaporan terkait perkembangan harga harian, maka kita gelar Pasar Murah ini,” beber dia.
Pasar murah sendiri dilaksanakan di 5 titik berbeda, diantaranya Lapangan Ngulakan, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Sukorejo pada tanggal 22-23 Mei, Lapangan Puntir, Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari pada tanggal 24 Mei, Lapangan Desa Legok, Kecamatan Gempol pada tanggal 28 Mei, Lapangan Desa Nguling, Kecamatan Nguling pada tanggal 30 Mei, serta Lapangan Kedondong, Desa Sumbergedang, Kecamatan Pandaan pada tanggal 31 Mei 2018.
Selama pasar murah berlangsung, Disperindag bekerja sama dengan beberapa pihak yang terlibat sebagai pengisi atau berpartisipasi dalam menjual kebutuhan sembako. Kata Edy, peserta pasar murah terdiri dari OPD terkait (Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Disperindag), 24 kecamatan, IKM dan UKM, Perusahaan, BUMN, Bank Jatim, Bank Indonesia dan Hiswana Migas.
“Semua jenis sembako akan kita jual dengan harga miring. Pasti lebih murah dari pasaran, sehingga saya himbau untuk masyarakat agar beramai-ramai datang ke Pasar Murah 2018,” tegasnya. (emil)
Komentar :