Hadir dalam agenda Sosialisasikan Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) yang diselengagrakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Wakll Bupati Mujib Imron menghimbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa memperhatikan kesehatan anak. Juga selalu menjaga kesehatan lingkungan sekitar dengan menerapkan PHBS setiap saat.

Dalam kegiatan yang merupakan rangkaian hasil  kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Participatory Action Research mahasiswa/i Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Yasini tersebut, Gus Mujib sapaannya memberikan edukasi kepada masyarakat. Utamanya para ibu yang memiliki anak balita. Bahwa PHBS harus dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga dengan memberikan contoh kepada anak-anak.

"Mari kita bersama-sama memberikan contoh kepada anak-anak kita untuk menerapkan PHBS. Monggo Ibu-ibu PKK, Bidan Desa dan Tim Relawan Stunting sekalian, kita gencarkan pelaksanannya. Karena kesadaran masyarakat dalam mengimplementasikannya masih relatif rendah," tandas Wakil Bupati pada hari ini, Sabtu (11/3/2023).

Menurut Gus Mujib, selain memberikan contoh dalam penerapan PHBS seperti kebiasaan mencuci tangan sebelum makan misalnya, pola pendidikan dari keluarga utamanya dari sosok ibu juga sangat dibutuhkan. Terlebih dalam masa tumbuh kembangnya, anak-anak akan belajar dari lingkungan keluarga.

"Kita harus memberikan contoh kepada anak-anak seperti sebelum makan dengan membiasakannya  untuk mencuci tangan terlebih dulu. Kemudian setelah makan juga harus diajarkan untuk membersihkan piring juga," pintanya didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Endah Yuliastuti.

Pantauan Tim Liputan Humas Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kabupaten Pasuruan, dalam kegiatan Talkshow Sosialisasi Kesehatan Mewujudkan Hidup Sehat yang diadakan di Balaidesa Karanglo, Kecamatan Grati tersebut, Gus Mujib meminta kepada seluruh peserta agar mulai mengenalkan dan mengajarkan PBHS sejak dini kepada buah hatinya. Tujuannya tidak lain sebagai upaya preventif untuk mencegah stunting pada anak. Sehingga diharapkan akan berdampak signifikan terhadap penurunan stunting di Kabupaten Pasuruan. (Eka Maria+Iguh)