Bupati Rusdi Sutejo Undang Puluhan Pemilik Penggilingan Padi
Diterbitkan pada 11 April 2025 13:15
Salah satu PDP (pasien dalam pengawasan) Covid-19 yang dirawat di RSUD Bangil, meninggal dunia, Selasa (14/04/2020) pagi.
Pasien tersebut diketahui bernama Tupa, 65 tahun yang merupakan warga Desa Sekarjoho, Kecamatan Prigen.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, pasien tersebut meninggal dunia sekitar pukul 06.00 WIB, dan dinyatakan negative rapid test. Sedangkan hasil swab masih belum keluar.
Oleh karenanya, terhadap pasien yang meninggal dunia itu, petugas medis tetap melaksanakan proses pemulasaran jenazah sesuai protap terhadap jenazah Covid -19. Hal itu penting dilakukan, sebagai antisipasi apabila terjadi perubahan informasi dari hasil swab.
“Jenazah sudah diperlakukan sebagaimana mestinya sebagai orang muslim. Ya kita mandikan, kita sucikan, kita kafani. Dan untuk mengantisipasi besar kecil kemungkinan ada perubahan dari hasil swab, maka petugas menerapkan protocol kesehatan yang sama dengan jenazah Covid-19. Supaya kalaupun ternyata mengarah ke positif, kami tidak was-was,” katanya.
Hingga berita ini ditulis, jenazah telah diberangkatkan menuju lokasi pemakaman islam umum di Desa Sekarjoho. Kata Anang, mulai dari pemberangkatan hingga pemakaman, Gugus Tugas Covid-19 bersama dengan TNI POLRI hingga alim ulama senantiasa mendampingi. Utamanya dalam rangka memberikan pemahaman kepada warga sekitar apabila ada yang bertanya seputar tata cara pemakaman jenazah.
“Kita back up sepenuhnya. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada TNI POLRI dan para ulama dan tokoh masyarakat yang sama-sama membantu kita untuk mengedukasi masyarakat. Dari sisi kemanusiaan, kita berlakukan jenazah sebagaimana layaknya. Kalaupun ada yang bertanya, kami akan sampaikan apa yang sebenarnya, itu saja,” terang Anang yang juga ikut mengawal proses pemakaman jenazah tersebut.
Sementara itu, sebelum berstatus PDP di RSUD Bangil, almarhum Tupa sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Pasuruan sekitar 4 hari lalu. Almarhum memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik, yakni memiliki penyakit Diabetes Meilitus atau kencing manis. Kata Anang, lantaran memiliki gejala Covid-19 seperti demam, batuk pilek disertai sesak nafas, maka pasien dirujuk ke RSUD Bangil, 3 hari lalu dan langsung dirawat sebagaimana pasien PDP.
“Begitu berstatus PDP covid-19, maka pasien langsung kami test rapid. Dan ketika meninggal dunia, almarhum berstatus negative rapid test. Semoga hasil swab nya juga sama negatifnya. Yang terpenting, petugas medis telah memberlakukan jenazah sebagaimana protab kesehatan yang telah ditetapkan,” tandasnya.
Di sisi lain, meski hasil rapid test negative, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pasuruan menetapkan keluarga almarhum sebagai ODR (orang dengan resiko). Anang menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak panic dengan perubahan status pada keluarga almarhum ataupun warga yang lain. Yang terpenting, Covid-19 ini merupakan pandemic dunia yang harus diperangi bersama-sama dengan senantiasa berada di rumah, menjaga kebersihan dan kesehatan, menghindari kerumunan, jaga jarak dan selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Sekali lagi kami sampaikan bahwa Virus Corona ini tidak terlihat. Yang sehat pun bisa ketempelan atau terkena virus ini. Yang penting, jaga imun tubuh kita, pola hidup sehat, makan bergizi, istirahat yang cukup, jaga tubuh jangan sampai drop. Dan utamanya, kita sama-sama berdoa semoga Allah SWT akan menghilangkan wabah ini dengan segera,” ucap pria yang juga menjabat Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Pasuruan itu. (emil/anang saiful wijaya)
Komentar :