Bupati Rusdi Sutejo Undang Puluhan Pemilik Penggilingan Padi
Diterbitkan pada 11 April 2025 13:15
Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf membuka Musabaqoh Kitab Kuning yang diselenggarakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pasuruan dan Garda Bangsa, di Graha Addakhil, Minggu (16/04/2017).
Pembukaan untuk babak penyisihan tersebut juga dihadiri Ketua Dewan Syuro PKB Kabupaten Pasuruan, KH Mujtaba Abdussomad, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan yang juga menjabat Sekretaris DPC PKB, Sudiono Fauzan, dan seluruh pengurus DPC PKB Kabupaten Pasuruan lainnya. Abdul Karim, Ketua Garda Bangsa Kabupaten Pasuruan mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti Musabaqoh Kitab Kuning mencapai 170 santri yang berasal dari hampir seluruh pondok pesantren di Kabupaten Pasuruan. Mereka akan berkompetisi dalam beberapa cabang lomba, diantaranya Fatkhul Qorib, Alfiyah serta Nadhom Imriti.
"Kita akan mengambil 3 juara untuk tiga lomba yang nantinya akan kita kirim ke tingkat Propinsi Jawa Timur. Maka dari itu kami minta untuk semua peserta agar betul-betul serius mengikuti lomba ini," terangnya.
Babak Penyisihan Musabaqoh dilaksanakan selama seharian penuh dan memanfaatkan 3 ruangan di Graha Addakhil, yakni di Aula utama, ruang pertemuan/rapat serta Masjid Gus Dur. Kata Karim, selama Musabaqoh, para peserta akan berhadapan dengan para juri yang siap menilai dari 4 aspek, yakni Adabul Hifdliyah, kefasehan dan ketartilan, fahmul ma'ani atau pemahaman terhadap makna isi kitab, serta As'ilah wal ajwibah atau kemampuan menjawab dan menjelaskan pertanyaan.
"Kita juga melihat dari segi bagaimana peserta membaca dengan lancar atau tidak, keserasian dan kerapian sampai kesopanan dalam berpakaian. Nilainya juga berbeda tergantung dari aspek penilaiannya," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Irsyad yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Tanfidz PKB Kabupaten Pasuruan mengaku takjub dengan kemampuan para peserta musabaqoh. Menurutnya, meskipun secara usia terbilang masih remaja, akan tetapi kualitas para peserta sudah setara dengan santri yang sudah fasih dalam mempelajarai kitab kuning.
"Istilahnya sudah nglontok, tinggal bagaimana bisa menyiapkan mental di depan juri. Utamanya itu, karena kalau mentalnya sudah jeblok, maka semua yang dimilikinya bisa langsung habis atau lupa. Maka dari itu saya minta kepada semua peserta untuk betul-betul fokus dalam mengikuti musabaqoh yang pertama kalinya digelar ini," jelasnya.
Di sisi lain, Abdur Rochman (15), salah satu santri dari Ponpes Gunung Jati, Kramat, Kraton mengaku optimis dirinya dapat menjadi juara Nadhom Imriti, lantaran suda hafal di luar kepala. "Sudah hafal dan semoga menang hari ini, amin," ungkapnya. (emil)
Komentar :