Bupati Mas Rusdi Kumpulkan Ratusan Kepala TK, SD dan SMP Negeri se-Kabupaten Pasuruan
Diterbitkan pada 12 April 2025 14:48
Setelah dua tahun dibatasi akibat Pandemi, kini warga Suku Tengger di Tosari, Kabupaten Pasuruan bergembira lantaran mereka dapat menggelar pawai Ogoh-ogoh dengan meriah, selasa (21/03/2023) sore.
Dari pantauan di lapangan, total ada sekitar 10 desa yang mengikuti pawai, dengan rincian delapan desa dari Kecamatan Tosari yakni Desa Tosari, Wonokitri, Podokoyo, Ngadiwono, Baledono, Mororejo dan Sedaeng. Serta Desa Keduwung, Kecamatan Puspo dan Desa Ngadirejo dari Kecamatan Tutur.
Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kecamatan Tosari Parji mengatakan, ritual tawur kasanga tahun ini memang digelar berbeda. Wisatawan dan masyarakat yang bukan hindu diperbolehkan datang.
“Karena dua tahun nggak bebas, jadi untuk saat ini ya sangat ramai. Jadi wisatawan bisa datang,†katanya.
Menurutnya, pawai itu sendiri dilakukan sehari sebelum ritual nyepi. Dimana Ogoh-ogoh disimbolkan sebagai energi negatif lantaran rupa dari ogoh-ogoh menyeramkan dan bertubuh besar seperti buta kala.
Setelah dikarak keliling desa, ogoh-ohoh tersebut akan dibakar.
"Nantinya, setelah diarak pawai akan dibakar untuk pembersihan.," singkat Parji.
Sementara itu, Pawai Ogoh-Ogoh tak hanya dihadiri masyarakat hingga pejabat saja. Namun ada banyak turis mancanegara yang memanfaatkan momen tersebut untuk mencari hiburan.
Mereka mengabadikan dengan kamera. Bahkan sabar menunggu sampai Ogoh-ogoh dari 10 desa di tiga kecamatan itu dibawa ke rest area Tosari.
“That was amazing, i never seen before," celetuk Andrew, salah satu turis dari Canada. (emil)
Komentar :