Selain kesiapsiagaan terhadap segala potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di puncak musim hujan, seluruh pimpinan wilayah berkewajiban untuk lebih mengoptimalkan konservasi alam. Terutama di kawasan yang masuk dalam peta rawan bencana. Seperti Tosari, Bangil, Gempol, Rejoso dan delapan Kecamatan lainnya.      

“Pak Camat, Bu Camat, tolong di musim penghujan harus lebih siaga. Terlebih di beberapa Kecamatan yang berpotensi bencana di puncak musim hujan. Penghijauan dengan penanaman bibit pohon bisa dilakukan,” ujar Bupati dalam forum diskusi sekaligus pengarahan yang berlangsung gayeng dan penuh kekeluargaan tersebut.  

Konservasi alam melalui reboisasi yang dimaksimalkan di kawasan rawan banjir, tanah longsor dan angin kencang tersebut diharapkan mampu mencegah erosi tanah. Sehingga potensi terjadinya bencana di puncak musim hujan dapat diminimalisir.  

“Untuk itu, saya minta semua Camat di kawasan rawan bencana harus betul-betul meningkatkan mitigasi bencananya. Potensi-potensi rawan longsor bisa dipastikan betul data-datanya dimana saja. Misal di Tosari, harus ada solusi untuk antisipasi bencana dengan melakukan konservasi alam. Penanaman bibit pohon di lereng rawan longsor, misalnya. Dan itu harus disosialisasikan ke masyarakat,” tutur Gus Irsyad, sapaan akrab Bupati Pasuruan di hadapan seluruh Camat yang hadir dalam kegiatan pembinaan di UPTD Bidudaya Ternak, Desa Sumberejo, Kecamatan Purwosari pada hari Sabtu (15/01/2022).  

Sementara itu, masyarakat juga diminta mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam upaya mengantisipasi terjadinya bencana. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan mitigasi secara mandiri. Sehingga selalu siap siaga dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Hadir dalam agenda pengarahan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dilakukan di alam terbuka tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan Anang Syaiful Wijaya, para Asisten, Kepala OPD dan seluruh Camat. Sebelumnya, kegiatan diawali dengan olahraga bersama, dilanjutkan dengan penanaman bibit buah di sekitar lokasi kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama. Adapun ratusan bibit buah tersebut diperoleh dari Corporate Soccial Responsibility (CSR) PT HM. Sampoerna, Tbk. (Eka Maria)