Bupati Mas Rusdi Kumpulkan Ratusan Kepala TK, SD dan SMP Negeri se-Kabupaten Pasuruan
Diterbitkan pada 12 April 2025 14:48
Pemerintah Kabupaten Pasuruan melaunching Kalender Wisata 2022.
Kalender Wisata tersebut dilaunching Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf (Gus Irsyad) di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Senin (28/12/2021) malam.
Dalam sambutannya, Gus Irsyad mengatakan, Kalender Wisata Kabupaten Pasuruan 2022 ditujukan kepada para wisatawan yang ingin menikmati berbagai macam pesona wisata di setiap bulan mulai Januari hingga Desember.
"Pastinya kami bagikan tempat-tempat mana saja dan kegiatan apa saja yang bisa ditonton pada bulan-bulan tertentu di Kabupaten Pasuruan. Kita sampaikan mulai bulan Januari sampai desember," katanya.
Dimulai pada bulan Januari, para wisatawan bisa datang dan menikmati pesona keindahan Panorama Gunung Bromo dari Penanjakan Tosari. Selain itu, beberapa tempat wisata di dalamnya juga siap memanjakan para traveller atau wisatawan seperti Taman Edelweis, Bukit Kingkong, Bromo Forest Area, Bukit Cinta hingga Lautan Pasir.
Di bulan Pebruari adalah moment bagi para pecinta mobil off road, khususnya bagi para pecinta Jim Kartubi. Bisa berkeliling ke track-track extrim namun menyajikan panorama alam Kabupaten Pasuruan yang mempesona. Selain itu, panen raya durian bisa menjadi jujukan wisatawan yang ingin datang ke Pasrepan, Puspo, Lumbang, Tutur dan Purwodadi.
Pada bulan maret, di Kecamatan Tosari dan Puspo, warga menggelar Festival Ogoh-Ogoh. Ogoh-ogoh merupakan simbol Butha Kala yang memiliki kekuatan negatif atau kekuatan alam yang merupakan perwujudan dari unsur alam yang terdiri dari air, api, cahaya, tanah, dan udara. Mengarak ogoh-ogoh termasuk pecaruan dalam catur bratha nyepi yang pada akhir acara ogoh-ogoh tersebut akan dibakar di desa masing-masing.
Berlanjut di bulan april, bagi wisatawan yang ingin menikmati segarnya air Banyubiru plus melihat satwa asli, yakni Ikan Sengkaring yang dipercayai menjadi Ikan Keramat penghuni pemandian alam di Kecamatan Winongan tersebut. Wisata ini selalu ramai dikunjungi setiap sabtu minggu, terlebih ketika momen HarI Raya Ketupat, sehari bisa lebih dari 10 ribu orang yang datang.
Sedangkan pada bulan Mei giliran Tari Sodoran yang baru saja mendapatkan Sertifikat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekpresi Budaya Tradisional. Tarian Sodoran merupakan tarian sakral khas masyarakat Tengger yang melambangkan asal-usul manusia.
Selanjutnya di bulan Juni, para wisatawan bisa menyaksikan Yadnya Karo. Hari Raya Karo atau Yadnya Karo merupakan hari raya kedua setelah Kasada alias bulan kedua dari 12 bulan menurut kalender suku Tengger. Perayaan Karo diperingati setiap tanggal 15 di bulan Karo. Selain Karo, ada pula Yadnya Kasada, Yadnya Kasada adalah ritual kurban ke kawah Gunung Bromo yang digelar setahun sekali setiap bulan Kasada hari ke-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger. Aneka persembahan atau sesaji, mulai dari makanan, hasil pertanian hingga ternak seperti ayam dan kambing, dilarung ke dalam kawah sebagai persembahan kepada Dewa Brahma.
Bulan Juli, giliran pesona Danau Ranu Grati dengan tradisi Distrikan. Yaitu Larung Sesaji yang digelar di sepanjang Danau Ranau Grati. Distrikan merupakan tradisi yang sudah turun temurun dilakukan oleh warga Desa setempat untuk menghormati kepercayaan para leluhur Danau Ranu Grati terhadap penunggu danau yang dikenal sebagai Baru Klinting. Di sisi lain, tradisi Distrikan juga sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus sebagai ungkapan doa memohon keselamatan bagi nelayan keramba di Danau Ranu Grati agar melimpahkan rejeki dan menjauhkan dari bahaya selama menangkap ikan.
Momen kemerdekaan alias Agustus, warga Tosari menggelar Tari Ojung. Ojung sendiri merupakan perpaduan seni menari dan olahraga yang dilakukan dua orang lelaki dewasa. Berbekal cambuk rotan ukuran sekitar 1 meter dua lelaki saling bergantian mencambuk punggung satu sama lainnya dengan bertelanjang dada.
September yang menjadi momen lahirnya Kabupaten Pasuruan akan diisi dengan bulan berkunjung khusus. Karena banyak agenda yang digelar, mulai dari Kirab Pataka/Prasasti Cungrang, Festival Tengger, Karapan Sapi, event lari Bromo Marathon dan event lainnya.
Sebulan berikutnya, yakni di oktober, saatnya memanjakan lidah dengan menikmati lezatnya buah mangga khas Kabupaten Pasuruan, yakni Mangga Klonal 21/Mangga Alpukat/Mangga Putar, plus festival burung berkicau hingga Sholawat bersama para alim ulama Pasuruan.
Pada bulan November, ada banyak tempat wisata yang menggelar banyak kegiatan. Misalnya Pintu Langit, Wisata Mangrove Nguling, Cimory Dairy Land, Taman Safari II Prigen, dan tempat wisata lainnya. Belum lagi wisata petik buah apel, strawberry dan bunga krisan di Nongkojajar, Kecamatan Tutur, semakin melengkapi kunjungan wisata.
Dan di bulan Desember, pecinta situs bersejarah bisa datang ke Candi Jawi, Candi Gunung Gangsir, Candi Belahan, Lembah Dieng, Jurang Jetis, Museum Cheng Hoo, dan situs bersejarah lainnya.
Dengan kalender wisata tersebut, Gus Irsyad mengajak para wisatawan untuk menikmati "Pasuruan Always Fresh" tagline yang dibuatnya.
"Kabupaten Pasuruan yang selalu segar. Segar buahnya, segar udaranya dan segar panorama alamnya. Silahkan datang ke Kabupaten Pasuruan, kami tunggu kedatangannya," ucapnya. (emil)
Komentar :