03 Juli 2021 (14:20) Pelayanan Publik 2544x Dilihat 0 Komentar admin
gambar berita

Di tengah gempuran pandemi fase kedua dengan peningkatan kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus memaksimalkan upaya penanganannya. Baik dari sisi penanggulangan maupun secara preventif sebagai antisipasi penyebaran virus Corona di masyarakat. Terlebih pasca kemunculan virus varian baru Delta yang penularannya jauh lebih cepat.

Dalam agenda Rapat Koordinasi (Rakor) Sinergitas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan yang diikuti oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Forkopimda, Jumat malam (2/7/2021), Gus Irsyad sapaan familiar Bupati Pasuruan menekankan beberapa hal penting. Diantaranya terkait komitmen Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam menangani pasien terkonfirmasi positif yang sedang dirawat di Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19. Baik di RSUD Bangil, RSUD Grati maupun RS Prima Husada Sukorejo.     

“Intinya dari Dinkes dan RSUD Bangil dan Grati sudah disiapkan alternatif penanganan pasien Covid. Kesimpulannya, penanganan kesehatan kita sudah ada skenario. Jangan sampai ada pasien positif yang tidak tertangani dengan baik”, tegas Bupati setelah menyimak pemaparan dari Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina terkait kondisi terbaru penanganan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan.  

Demikian halnya dengan beberapa RS swasta yang diperbantukan dalam menangani pasien terkonfirmasi positif. Gus Irsyad berpesan agar keberadaannya harus benar-benar dimaksimalkan sebagai langkah antisipasi lonjakan pasien. Hal itu menyusul kondisi ruang ICU di seluruh RS rujukan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan yang sudah terisi penuh.   

“Keberadaan RS swasta yang diperbantukan harus dipersiapkan juga untuk mengantisipasi penanganan pasien yang saat ini mengalami peningkatan. Terutama dalam menyediakan ruang ICU berikut nakesnya”, tandasnya dalam forum rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan yang digelar hingga larut malam tersebut.     

Diketahui, untuk penambahan ruang isolasi ketersediaan BOR (Bed Occupancy Rate) atau tempat tidur yang ada di RSUD Bangil dan RSUD Grati yang overload, Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggandeng kerjasama pihak RS swasta. Masing-masing, RS Mitra Sehat Medika di Pandaan, RS Sahabat di Sukorejo, RS Abhiyaksa dan RS Bhayangkara Pusdik Brimob  di Gempol, RS Masyitoh di Bangil maupun RS Mata di Grati. Tujuannya sebagai RS penyangga dalam merawat pasien Covid-19.

Dalam agenda rakor yang juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Anang Syaiful Wijaya, Kepala Dinas Kesehatan dr Ani Latifah, Direktur RSUD Grati drg Dyah Retno Lestari, Kepala OPD terkait tersebut Direktur RSUD Bangil, dr Arma menyampaikan terkait hal tersbeut. Bahwa beberapa RS swasta yang diajak bersinergi tersebut telah berkomitmen. Membantu segala ikhtiar RS rujukan dalam mengoptimalkan penanganan Covid-19.   

“Pada intinya, pihak RS swasta sudah berkomitmen membantu. Yang penting harus ada pemisahan antara pasien Covid & non Covid. Sehingga jangan sampai nakes terinfeksi. Saat ini RSUD Bangil, hunian BOR baik ICU/ ruang isolasi sudah 100 persen. Sesuai petunjuk Pak Bupati, jangan sampai ada pasien yang terlantar di luar ruang UGD dan selalu memperhatikan ketahanan para nakes kita”, jelasnya. (Eka Maria)

 

Bagikan :

Ringkasan AIBeta

Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.

Komentar :

Tinggalkan Komentar:

Captcha