Untuk yang kedua kalinya, Pemerintah Kabupaten Pasuruan meraih penghargaan Indonesia Attractiveness Award 2017.
Kali ini, Kabupaten Pasuruan kembali meraih dua kategori sekaligus, yakni 23 Kabupaten Terbaik se-Indonesia, serta Top 3 Kabupaten Terbaik untuk Kategori Investasi.
Kedua penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata RI, Dadang Rizki Ratman dan Zudan Arif Fakrullah, Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri RI, kepada Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf dalam acara Indonesia Attractiveness Award 2017, di Hotel Westin, Jakarta, Jumat (29/09/2017) malam.
Seperti diketahui, Indonesia Attractiveness Award 2017 merupakan penyelenggaraaan ketiga Tempo dan Frontier Consulting Group, di mana untuk menghasilkan pemeringkat IAI, metodologi yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Menurut Handy Irawan selaku CEO Frontier Consulting Group, Tim peneliti menyisir data-data sekunder dan primer (mystery calling, analisis digital dan media sosial) dari 508 Kota/Kabupaten. Pengumpulan data primer dilakukan dari mei sampai juni 2017, sedangkan data sekunder dikoleksi sejak awal 2016.
“Kita turunkan tim untuk menelusuri jejak rekam Kepala Daerah, baik itu Gubernur, Bupati atau Walikota terhadap kinerjanya. Apakah kepemimpinannya benar-benar membawa perubahan yang signifikan atau tidak, dan saya lihat untuk Kabupaten Pasuruan sangat luar biasa dipimpin Bupati Irsyad Yusuf. Karena selain orangnya masih muda, banyak sekali inovasi yang telah dibuat dan berdampak positif terhadap pembangunan di segala bidang, baik fisik maupun non fisik, dan intinya membuat Kabupaten Pasuruan semakin populer di tanah air,” ucap Handy, di sela-sela acara.
Di sisi lain, Toriq Hadid selaku Direktur Utama PT Tempo Inti Media menambahkan, ada dua indikator yang menjadi tolak ukur dalam penghargaan Indonesia Attractiveness Award 2017. Indikator pertama yang digunakan adalah kontribusi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) terhadap PDRB Provinsi di atas 20%, atau kontribusi PDRB lebih besar daripada PDRB Propinsi. Sedangkan indikator kedua yang digunakan adalah pertumbuhan PDRB harus lebih besar dari rata-rata pertumbuhan koridor atau PDRB per kapita lebih besar dari rata-raa PDRB per kapita koridor.
“Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam menarik investor yang menanamkan investasinya ke berbagai sektor serta upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara konsisten, saya acungi jempol. Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu daerah unggulan di Jawa Timur, bukan hanya dalam hal investasi saja, tapi juga dalam pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat, selamat sekali lagi saya sampaikan,” imbuhnya.
Sementara itu, keberhasilan Kabupaten Pasuruan menjadi 23 Kabupaten Terbaik dengan indeks investasi di atas rata-rata, serta Top 3 Kabupaten Terbaik dengan indeks potensial di atas rata-rata tak lepas dari peran dan tangan dingin Bupati Irsyad Yusuf. Menurutnya, penghargaan yang diterimanya tak lain berkat kerja sama semua pihak, utamanya empat pilar penting, yakni pemerintah, swasta, dunia usaha, serta para cendekia dan masyarakat se-Kabupaten Pasuruan.
"Bukan penghargaan yang kita cari, melainkan lebih pada bagaimana saya menggandeng semua pihak untuk sama-sama memajukan Kabupaten Pasuruan, salah satunua di bidang investasi. Alhamdulillah dari 4 tahun terakhir ini, nilai investasi yang masuk ke kabupaten pasuruan terus mengalami peningkatan yang signifikan,” kata Irsyad, sesaat setelah acara penganugerahan selesai dilakukan.
Investasi yang dimaksud adalah jumlah investor yang dari tahun ke tahun terus datang untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Pasuruan. Irsyad lantas mencontohkan, nilai investasi sampai dengan bulan september 2017 telah mencapai Rp 8,5 Trilyun, dan itu belum termasuk investasi yang berasal dari beberapa perusahaan asing.
“Ada perusahaan dari India yang berinvestasi sebesar Rp 375 Milyar, kemudian baru-baru ini juga ada 4 perusahaan lagi, yakni 2 perusahaan dari korea dan 2 perusahaan dari jepang dengan total nilai investasinya sekitar 2 Trilyun. Belum lagi umbulan yang nilainya mencapai sekitar 6 Trilyun. Target PAD juga sudah tercapai, bahkan sudah melebihi target Rp 8,5 Milyar selama satu tahun,” ungkap Irsyad dengan gamblang.
Tak hanya itu saja, untuk PDRB Kabupaten Pasuruan mulai tahun 2013 terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Sebut saja untuk tahun 2013 mencapai Rp 54,57 juta per kapita per tahun, kemudian 2014 naik menjadi Rp 60,45 juta, 2015 naik lagi menjadi Rp 66,24 juta, 2016 meningkat drastis menjadi Rp 72,09 juta. Kata Irsyad, pertumbuhan ekonomi juga terus naik secara konsisten, yakni mencapai 5,44 % pada tahun 2016 lalu, serta angka kemiskinan yang berhasil diturunkan secara drastis.
“Keberhasilan yang kami peroleh saya hadiahkan untuk seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan. Sekali lagi, mari kita terus membangun Kabupaten Pasuruan menjadi Kabupaten yang bukan hanya kebanggaan kita saja, tapi kebanggaan masyarakat Jawa Timur dan Indonesia,” urai pria yang juga adik kandung Wagub Jatim, Gus Ipul itu. (emil)
0 Komentar