Semua desain dan motif batik yang dikompetisikan dalam ajang Lomba Cipta Desain Motif Batik Khas Kabupaten Pasuruan bagus dan unik. Hal itu juga yang kemudian membuat Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis begitu terkesan pada saat melihat secara langsung selama proses penjuriannya.
Menurutnya, keelokan kreasi desain wastra tersebut tidak terlepas dari kreatifitas dan sentuhan tangan dingin para pembatiknya. Sehingga berhasil menyajikan hasil karya desain yang utuh dan berkualitas premium.
"Dari penjurian kemarin cukup luar biasa. Ternyata di Kabupaten Pasuruan ini banyak pembatik yang terampil. Batik-batiknya luar biasa bagus. Artinya, begitu bagusnya desain-desain batik di Kabupaten Pasuruan. Semuanya bagus. Sehingga para juri harus berdebat ketika menentukan siapa yang juara. Karena dalam kontes ini dicari yang terbagus dan harus ada urutannya. Tapi semuanya bagus," urainya.
Disampaikan pada saat membuka acara Gebyar Batik dan Lomba Cipta Desain Motif Batik Khas Kabupaten Pasuruan yang digelar di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti pada hari Senin (3/2/2025) malam, Pj. Bupati Nurkholis mengutarakan harapannya. Bahwa desain batik yang telah diperlombakan sangat potensial sebagai batik identitas kebanggaan Kabupaten Pasuruan dengan ragam filosofinya.
"Maka alangkah indahnya ketika hasil karya pembatik yang bagus-bagus ini kita lombakan desainnya. Sehingga ke depannya bisa ditemukan desain batik khas Kabupaten Pasuruan ini seperti apa. Kalau sudah ada hasilnya monggo semisal akan dijadikan seragam batik Pemerintah Kabupaten Pasuruan," ujarnya dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pasuruan sekaligus Pembina Puteri Indonesia Jawa Timur, Rr. Dewi Maharani Nurkholis.
Masih di momen yang sama, pria kelahiran Banyuwangi yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Pj. Walikota Probolinggo tersebut juga berharap agar kompetisi Lomba Cipta Desain Motif Batik memberikan dampak positif bagi Kabupaten Pasuruan. Sekaligus memberikan nilai tambah keekonomian bagi para pengrajin batik yang banyak tersebar di beberapa Kecamatan.
"Dekrasnada melihat potensi batik di Kabupaten Pasuruan sudah cukup banyak. Tapi masih belum ada yang khas. Makanya dibuatlah kompetisi ini. Terimakasih kepada semua pihak, para sponsor. Di penghujung tugas kami, mudah-mudahan memberikan arti luar biasa bagi Kabupaten Pasuruan. Maturnuwun semuanya," ucapnya.
Dalam ajang unjuk kebolehan desain batik yang dimeriahkan dengan penampilan fashion show dari para finalis dan Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 terpilih tersebut, Alif Sukma Muclisin berhasil menyabet Juara 1 dengan tema batik Jejak Harmoni. Juara 2, Sri Kholifah dengan tema batik Sekar Jagad Mandaka dan Juara 3, Yayak Rahman Hidayat Patuwuhan.
Juara Harapan 1, Jumiati dengan tema batik Sekar Jagad Bama; Juara Harapan 2, Mukhammad Khikmal Akbar dengan tema batik Klempol (Klepon Gempol) dan Juara Harapan 3, Muhammad Baidowi dengan tema batik Kabut Penanjakan dan Eksotika Candi Jawi.
Juara Favorit disematkan kepada Kharisma Adi Bashory dengan tema batik Parade Amantara. Sedangkan diantara finalis terbaik, Niken Ambarwati dengan tema batik Girah Arum, Annola Detasya Puspita Sari dengan tema batik Aruna Stupa dan Diah Fatma dengan tema batik Wangunan Djaho.
Adapun kriteria penilaian berdasarkan lima kriteria utama. Masing-masing, Keaslian Dan Kreativitas (orisinalitas desain, inovasi dalam motif), Keserasian Warna dan Komposisi (harmoni warna, keseimbangan desain) serta Teknik Pengerjaan (ketelitian dalam proses pembuatan, teknik batik yang digunakan). Berikut, kriteria Makna & Filosofi (kejelasan konsep, relevansi dengan tema) dan Estetika dan Daya Tarik (keindahan visual, daya tarik umum).
Kata Ketua Dekranasda Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu, total skoring dihitung berdasarkan hasil akumulasi dari seluruh aspek penilaian secara objektif dan transparan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dewan juri yang ditunjuk adalah mereka yang berkompeten di bidangnya. Diketuai oleh Rr. Dewi Maharani Nurkholis sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Pasuruan, tim penilai terdiri dari Tim Pemajuan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Ferry Sugeng Santoso serta Pengurus Asosiasi Perajin dan Pemilik Galeri Rumah Batik Jawa Timur, Syarif Usman. Berikut, Ketua Yayasan KIBAS Batik Jawa Timur dan Dosen Desain Universitas Kristen Petra dan Ketua Etnik Nusantara Fashion Indonesia, Yussi Martha.
"Event ini sebagai upaya mempromosikan potensi kerajinan sekaligus memunculkan desain batik khas Kabupaten Pasuruan. Sekaligus mendukung dan mendorong masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri. Utamanya produk kreatif dan batik IKM/UMKM Kabupaten Pasuruan," urainya.
Pantauan Tim Humas Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setda Kabupaten Pasuruan, perhelatan "pesta kreasi batik" yang dihadiri oleh Wakil Bupati Pasuruan terpilih, Shobih Asrori, ratusan pembatik dan tamu undangan tersebut berlangsung sangat meriah. Sorak-sorai dan tepuk-tangan membahana tatkala para model, perwakilan Dharma Wanita dan para srikandi Kepala Perangkat Daerah berbusana batik terbaiknya, berlenggak-lenggok dengan gandhes luwes-nya di sepanjang koridor penghubung Pringgitan hingga Pendopo yang disulap menjadi hamparan karpet merah catwalk. Menggenapi kreativitas di atas rata-rata para pegiat ekonomi kreatif Kabupaten Pasuruan dengan karya-karya terbaiknya. (Eka Maria)
0 Komentar