Bupati Mas Rusdi Kumpulkan Ratusan Kepala TK, SD dan SMP Negeri se-Kabupaten Pasuruan
Diterbitkan pada 12 April 2025 14:48
Tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan luasan lahan garam milik rakyat yang terintegrasi bisa mencapai 3.200 hektare (ha).
Untuk Kabupaten Pasuruan, KKP berharap agar tersedia 15 hektar tambak garam yang telah terintegrasi. Artinya, menggabungkan beberapa lahan menjadi satu, tetapi tanpa membongkar batas lahan masing-masing.
Keinginan KKP tersebut disampaikan Miftahul Huda Direktur Direktorat Jasa Kelautan dan juga Muhammad Zaky selaku Kasubdit Pemanfaatan Air Laut dan Bio Farmakologi Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Mereka berdua berkunjung ke Kabupaten Pasuruan, Jumat (07/02/2020) untuk bertemu langsung dengan Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf sekaligus melihat lahan garam di Kabupaten Pasuruan.
Dalam kunjungannya, Huda mengatakan, program integrasi lahan garam merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk menggenjot produktivitas lahan garam rakyat. KKP sendiri memasang target produksi garam nasional sebanyak 3 juta ton pada tahun ini. Termasuk produksi PT Garam yang diestimasi mencapai 500.000 ton.
”Untuk mencapai target sebanyak 3 juta ton, produksi garam rakyat perlu ditingkatkan setidaknya hingga 200.000 ton atau menjadi 2,5 juta ton pada tahun 2020 ini,” katanya.
Dijelaskan Huda, perluasan lahan terintegrasi, nantinya akan dibarengi dengan bantuan geomembrane dari KKP kepada daerah, termasuk Kabupaten Pasuruan. Program bantuan ini diharapkan bisa menjadi solusi.
Nantinya, lahan garam rakyat yang telah terintegrasi dan mendapatkan bantuan geomembrane diharapkan bisa menghasilkan hingga 160 ton garam per ha/per tahun jika cuaca masih sama keringnya dengan tahun 2019 lalu. Begitu pula dengan lama musim kemaraunya.
“Prinsipnya kita ingin agar Kabupaten Pasuruan ada peningkatan ekonomi dari sector komoditas garam. Petambak bisa meningkatkan nilai garam, dan berimbas putaran ekonomi yang semakin bagus,” tegasnya.
Lebih lanjut Huda mengungkapkan, KKP akan mendorong terbanggung kawasan ekonomi berbasis value. Meskipun Kabupaten Pasuruan tidak bisa dibandingkan dengan Pulau Madura sebagai basis garam, akan tetapi bisa menghasilkan garam yang bernilai tinggi.
“Kita ingin memastikan petambak mau untuk meningkatkan kapasitas untuk kualitas garam. Harapannya, value nya yang tinggi. Yang harus dilakukan hanya memastikan kualitasnya bagus, membangun kebersamaan, diolah untuk meningkatkan value nya,” ungkapnya kepada Suara Pasuruan.
Sementara itu, Slamet Nurhandoyo selaku Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan menyampaikan, produksi garam selama tahun 2019 telah melampaui target. Yakni mencapai 25.163,63 ton dari target per tahun yang dipatok 15.500 ton.
Tercapainya produksi garam tak lain karena masa kemarau yang cukup panjang, sehingga memperpanjang pengerjaan garam di 248,3 hektar tambak garam di Kecamatan Lekok, Kraton dan Bangil.
“Kami bersyukur bisa mencapai target produksi garam, bahkan melebih patokan dari pusat untuk Kabupaten Pasuruan,” jelasnya.
Saat ini, garam di Kabupaten Pasuruan masih memiliki stok/persediaan hingga 4100 ton. Garam yang diproduksi di Kabupaten Pasuruan merupakan garam KP (kwalitas produksi) 1 dan 2 dengan harga per kilonya antara Rp 280 sampai Rp 350 per satu kilogram.
“Garam kita butirannya lebih besar, warna putih, kandungan NHCL mencapai 9. Kita berharap harganya bisa naik demi kemaslahatan para petani garam di Kabupaten Pasuruan,” terangnya. (emil)
Komentar :