21 Juni 2023 (22:02) Pelayanan Publik 1880x Dilihat 0 Komentar Eka Maria
gambar berita

Pada saat membuka Rapat Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Semester I Kabupaten Pasuruan Tahun 2023, Wakil Bupati Mujib Imron memberikan motivasi tersendiri kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat di dalamnya. Bersama-sama bergerak dalam upaya mereduksi angka stunting dengan megambil peran masing-masing.

Disampaikan di Auditorium Mpu Sindok, Gedung Maslahat Kabupaten Pasuruan pada hari Rabu (21/6/2023), Gus Mujib sapaan akrabnya mengajak-serta stakeholders pendukung kinerja TPPS Kabupaten Pasuruan agar saling bekerjasama mengoptimalkan tugasnya. Baik secara preventif maupun dalam hal penanggulangan.

"Melalui forum Rapat Kerja TPPS Semester I Kabupaten Pasuruan ini, saya harap masing-masing stakeholder saling berkolaborasi dalam melakukan intervensi antar sektor. Baik sektor kesehatan maupun non kesehatan. Kolaborasi dapat dilakukan melalui peran keluarga dalam mencegah stunting pada setiap fase kehidupan, mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah sampai fase kehamilan," pinta Wakil Bupati kepada seluruh peserta kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) tersebut.

Masih dalam momen yang sama, Gus Mujib juga menitipkan pesannya kepada seluruh anggota TPPS agar tidak pernah jemu dalam membangkitkan pemahaman serta kepedulian masyarakat dalam upaya penanggulangan stunting. Tentu saja hal itu membutuhkan kemitraan kuat dari setiap pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan keluarga di Kabupaten Pasuruan bebas stunting.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al Yasini tersebut, apa yang menjadi harapan Pemerintah Kabupaten Pasuruan sejalan dengan gerakan KASIH BERSANDING MESRA (Keluarga Bersih Bersama Sadar Stunting Menuju Masyarakat Sejahtera). Semuanya berbekal kekompakan kemitraan dari seluruh komponen dalam mendukung intervensi penurunan stunting. Tidak hanya secara holistik integratif tematik saja, melainkan juga secara spasial dengan keterukuran target yang jelas.

Diketahui, masalah stunting di Kabupaten Pasuruan masih perlu mendapatkan perhatian. Dari data Elsimil bulan Januari sampai Mei 2023, ada 10.940 sasaran keluarga resiko stunting. Terdiri dari Calon Pengantin (Catin), ibu hamil dan ibu pasca persalinan. Selain itu, dari hasil bulan timbang Februari 2023, terdapat 7.670 Anak Usia Bawah Dua Tahun (Baduta) dan Anak di Bawah Lima Tahun (Balita) stunting.

Kondisi itu juga yang melatarbelakangi DP3AP2KB Kabupaten Pasuruan dibawah koordinasi drg. Loembini Pedjati Lajoeng tersebut menyelenggarakan Rapat Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting. Tujuannya sudah barang tentu untuk mewujudkan Kabupaten Pasuruan Zero Stunting. (Eka Maria)

Bagikan :

Ringkasan AIBeta

Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.

Komentar :

Tinggalkan Komentar:

Captcha