Di penghujung tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus berupaya melakukan percepatan pembangunan daerah. Tentunya secara akuntabel dengan pengelolaan keuangan dan program pembangunan yang transparan, efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Kata Wakil Bupati Shobih Asrori, dalam pelaksanaannya, pembangunan melibatkan partisipasi masyarakat dan berbasis sistem informasi yang kuat untuk mencegah terjadinya tindak korupsi. Targetnya, pemanfaatan anggaran sesuai aturan dan tepat sasaran.
Pada saat didapuk sebagai narasumber dalam talkshow JAWARA (Jagongan Wakil Rakyat) yang digelar di Taman Lumbung Pangan Nusantara, Desa Kejapanan Kecamatan Gempol, Gus Shobih sapaan familiar Wakil Bupati menjabarkan tentang makna HAKORDIA (Hari Antikorupsi Sedunia) Tahun 2025 bagi Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Yakni sebagai bentuk komitmen sekaligus pengingat bagi Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam upaya mendukung pemberantasan korupsi.
“Pemkab Pasuruan memaknai HAKORDIA 2025 dengan terus melakukan percepatan pembangunan daerah. Hal itu sebagai cara untuk menegaskan komitmen kami dalam upaya mendukung pemberantasan korupsi,” tandasnya pada hari Selasa (9/12/2025).
Demikian juga Pemerintah Desa yang dituntut lebih transparan kepada masyarakat dalam melaksanakan program kegiatan pembangunan di wilayah masing-masing. Oleh karenanya, Gus Shobih meminta kepada seluruh Kepala Desa/Lurah agar benar-benar mengoptimalkan Musrenbang serta transparansi APBDes.
“Transparansi publik memang diperlukan. Dalam pelaksanaannya Musrenbangdes akan ada prioritas untuk menjalankan efisiensi. Partisipasi Desa nanti mengoptimalkan peserta Musrenbang, Desa juga kami harapkan ada transparansi publik terkait RAPBDes,” pintanya.
Hadir bersama Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, Wabup Gus Shobih tak lupa menggarisbawahi peningkatan kualitas pelayanan publik sebagai titik fokus dari percepatan pembangunan. Sekalipun diberlakukan kebijakan efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat pada tahun 2026 yang mengharuskan pengetatan fiskal, ia tetap optimis, pembangunan di Kabupaten Pasuruan akan berjalan sesuai dengan target.
“Strategi untuk mempercepat pembangunan daerah adalah menghindari potensi terjadinya tindak korupsi. Makanya harus transparan. Dalam konteks pembangunan Desa, dibutuhkan kolaborasi lintas lini untuk mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan,” tambahnya.
Diakhir dialog interaktif yang berlangsung gayeng tersebut, Wabup Gus Shobih tak lupa mengajak setiap elemen masyarakat agar bersama-sama mencegah korupsi. Hal itu dapat dilakukan dengan menanamkan pendidikan anti korupsi sejak dini di lingkup keluarga. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga jenjang pendidikan selanjutnya.
Di sisi lain, jajaran Forkopimda Kabupaten Pasuruan diharapkan turut andil dalam melakukan monitoring sekaligus meminimalisir potensi terjadinya korupsi. Baik yang dilakukan dengan upaya preventif maupun penguatan komunikasi internal Desa yang lebih intens.
“Pesan saya, berbuatlah jujur di lingkungan mulai yang terkecil. Di Desa, kita juga harus menjadi orang yang jujur. Ingatlah, diatas langit masih ada langit. Sebaik-baiknya menyembunyikan sesuatu, tetap akan ketahuan nantinya,” pungkasnya dalam acara yang diinisiasi oleh DPRD Kabupaten Pasuruan tersebut. (Iguh+Eka Maria)
Komentar