Untuk mengajak anak-anak mengenal lebih jauh Ibu Kartini, sosok Pahlawan Pergerakan Perempuan, Dinas Pendidikan, IGTKI (Ikatan Guru-Guru TK Indonesia), Himpaudi (Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini) dan PKK Kabupaten Pasuruan menggelar Lomba Fashion Show anak-anak Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK) se-Kabupaten Pasuruan, di Dome Sentra Produk Unggulan Kabupaten Pasuruan, Pogar Bangil, Kamis (04/05/2017).

Lomba tersebut dibuka oleh Bunda PAUD Kabupaten Pasuruan, Ny Lulis Irsyad Yusuf, serta disaksikan oleh Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Pasuruan, Ny Endah Prayudha, Wakil Ketua II, Ny Karyawati Sutiadji dan pengurus PKK lainnya, serta Ketua dan Pengurus IGTKI dan HIMPAUDI Kabupaten Pasuruan.

Hasbullah, Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti Lomba Fashion Show sebanyak 144 anak. Setiap peserta dibagi menjadi dua kategori, yakni Kelompok Bermain dan TK, dan akan dinilai dari cara berjalan di atas catwalk, kesatuan antara gerak dan musik, kesesuaian pakaian yang dikenakan dengan tema lomba, hingga make up peserta itu sendiri.

"Dari semua penilaian, yang paling banyak poin nya adalah cara berjalan dan kesesuaian busana dengan tema. Karena ini adalah Kartini, maka para peserta harus memakai busana layaknya Kartini, yakni kebaya, sanggul, dan hiasan lain hang mendukungnya. Kalau busananya sudah pas dengan tema, tinggal bagaimana membuat busana tersebut matching dengan gerakan model itu sendiri," katanya.

Ditambahkannya, tujuan dilaksanakannya lomba fashion show tak lain untuk mengajarkan anak-anak untuk berani tampil di depan umum, sekaligus memperkenalkan sosok Ibu Kita Kartini, pahlawan emansipasi wanita, melalui busana yang dipakainya.

"Ternyata ketika kita tanya, banyak anak-anak yang masih playgrup sudah tahu siapa Ibu Kartini, bahkan tanggal peringatannya juga sudah hafal. Maka dari itu, kami sangat antusias melaksanakan kegiatan ini," imbuhnya.

Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten Pasuruan, Ny Lulis sangat kaget dan terharu melihat talenta yang dimiliki anak-anak TK dan KB yang mengikuti Lomba fashion tersebut.

"Usianya masih 3-4 tahun, tapi sudah berani berlenggak lenggok bak seorang peragawati beneran. Dan mereka berani tampil meski dilihat banyak orang, itulah yang membuat saya sampai terharu saking bahagianya," ucap Lulis, sesaat setelah acara selesai dilaksanakan.

Oleh karenanya, dirinya menghimbau kepada para guru dan orang tua untuk senantiasa mengarahkan anak-anak yang memiliki bakat di bidang tertentu, untuk dilanjutkan menjadi sebuah keahlian.

"Kalau anak suka menari, arahkan dia. Kalau suka menyanyi atau mungkin menggambar, ajak mereka untuk menggapai mimpi menjadi penyanyi atau pelukis yang handal dan nantinya bisa membanggakan kita semua. Terima kasih untuk semua anak-anak yang luar biasa pada hari ini," jelasnya. (emil)