Banyak cara yang dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam mewujudkan kemandirian pangan. Diantaranya dengan
menggelar pelatihan makanan olahan berbahan dasar dari tanaman pangan non beras.
Seperti halnya Pelatihan Olahan Jagung, Kegiatan Pengawasan Penggunaan Sarana
Pertanian Tahun Anggaran 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten Pasuruan.
Hadir pada saat membuka kegiatan,
Wakil Bupati Mujib Imron memberikan motivasi tersendiri kepada peserta
pelatihan yang juga diikuti oleh Kelompok Tani Suka Makmur IV Desa Rejosari,
Kecamatan Kraton. Bahwa ketrampilan dalam mengolah tanaman pangan non beras
sudah sepatutnya dikuasai untuk mencapai ketahanan pangan. Sehingga masyarakat tidak
hanya bergantung pada konsumsi pangan dari padi saja.
"Alhamdulillah pelatihan olahan Jagung jadi bahan olahan makanan. Ini termasuk upaya kita agar tidak
menomorsatukan beras saja sebagai makanan pokok. Jagung ini adalah alternatif
terbaik, bahkan dengan olahan macam-macam. Kalau banyak olahan dari Jagung ini
seperti Singkong bisa dibuat apa saja, maka akan meningkatkan nilai tambah," papar
Gus Mujib sapaannya dengan nada bersemangat.
Menurut hemat Wakil Bupati, banyak makanan
sehat yang mengandung karbohidrat selain nasi. Tanaman pangan palawija,
misalnya, sama-sama berserat tinggi dan vitamin yang membantu tubuh dalam sistem
pencernaan. Selain Jagung, ada juga Gandum, Kentang, Singkong, Ubi dan Sagu.
"Oleh karena itu, jangan hanya mengutamakan
beras saja sebagai bahan pokok, tapi harus ada alternatif yang lain. Ini yang diharapkan
oleh Pemerintah dengan melakukan diversifikasi komoditas-komoditas pangan
selain beras," kata Gus Mujib dalam kegiatan yang digelar di Balai Desa
Rejosari, Kecamatan Kraton pada hari Selasa (14/3/2023) siang tersebut.
Dalam arahannya, Wakil Bupati juga
mengajak kepada seluruh peserta pelatihan agar memanfaatkan lahan pekarangan
untuk menanam umbi-umbian. Bahkan kalau perlu dijadikan sebagai gaya
hidup yang perlu ditularkan kepada seluruh warga Desa.
"Kegiatan ini untuk membuka peluang
kerjasama dalam rangka pemanfaatan tanaman pangan selain padi. Kita bisa
kerjasama. Saya mohon kepada semuanya, ada pekarangan, tanami umbi-umbian. Silahkan
anak-anak juga diajari bercocok tanam," pesannya.
Di sisi lain, Gus Mujib meminta
kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk menindaklanjuti kegiatan.
Memfasilitasi para petani setempat dalam memasarkan hasil panen tanaman pangan
non beras, diantaranya.
"Jadi Pak Kades mungkin bisa terus bekerjasama
dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk tindaklanjutnya. Sehingga
bisa dibantu pemasaran produk olahan makanan berbahan dasar Jagung, misalnya.
Atau untuk meningkatkan keunggulan produk. Begitu juga komoditas lainnya. Ini
memang untuk menghindari inflasi," tandasnya.
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan
dan Hortikultura, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Ummu
Latifah menambahkan, digelarnya kegiatan untuk memberikan informasi sekaligus pelatihan
pengolahan Jagung menjadi produk olahan bernilai ekonomi yang lebih tinggi. Sehingga
dapat meningkatkan nilai guna Jagung, memperpanjang umur simpan dan berpotensi
memberikan kontribusi peningkatan pendapatan kepada Kelompok Tani di Kabupaten
Pasuruan.
Diketahui, produksi Jagung di
Kabupaten Pasuruan mencapai 395.083 ton dengan produktivitas 65,33 kw/ha dan
luas panen 61.653 hektar. Hal itu juga yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan
Pelatihan Olahan Jagung. Dengan demikian akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
ekonomi para petani Jagung. (Eka Maria)
1568 x Dilihat
351 Disukai
349 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar