Pastikan Penyerapan Gabah Optimal dan Jaga Stabilitas Harga Gabah, Pemkab Gelar Rapat Koordinasi Penggilingan Padi
Diterbitkan pada 11 April 2025 4:25
Meskipun sulit untuk mencapai target, produksi garam di Kabupaten Pasuruan sudah mulai berjalan. Bahkan, mulai pertengahan bulan juli lalu, total garam yang telah dipanen mencapai 236,4 ton.
Hal tersebut seperti yang dikatakan Slamet Nur Handoyo, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, di sela-sela kesibukannya, Selasa (08/08/2017).
Menurutnya, target produksi garam tahun ini dipatok sebesar 18.325 ton, sedangkan jumlah yang sudah dipanen masih 2% dari target tersebut, sehingga butuh banyak waktu, plus didukung dengan cuaca yang bersahabat.
“Kalau garam murni faktor alam. Kalau musim panas seperti sekarang ini, garam bias diproduksi. Tapi kalau sehari saja hujan, itu pengaruhnya luar biasa karena bisa menghambat pembuatan garam itu sendiri,” terangnya.
Di Kabupaten Pasuruan sendiri, total luasan lahan yang bisa digunakan untuk memproduksi garam mencapai 243,2 hektar, dengan rincian seluas 150,7 hektar ada di Desa Raci, Kecamatan Bangil, 85 hektar di Kecamatan Kraton, dan 7,5 hektar di Kecamatan Lekok. Dikatakan Slamet, dari luasan lahan tersebut, sebanyak 25% cakupan lahan sudah dipanen, dan sisanya akan dikebut sampai mencapai target.
“Kita berharap agar iklim nya tetap seperti ini sampai musim hujan tiba. Tapi kalau kita lihat seperti tahun lalu, produksi garam hanya sebesar 806,120 ton dari target 15.120 ton selama setahun. Pokoknya tergantung dari cuaca,” imbuhnya.
Ditambahkan Slamet, selain tradisional, para petani garam di Kabupaten Pasuruan sudah menggunakan geo isolator untuk mendapatkan garam berkwalitas pertama (KWI), serta 2 unit rumah prisma yang dibangun di Desa Raci dan Kraton. Oleh karenanya, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menjadi petani garam, lantaran harga garam yang juga drastic naik dari Rp 500/kgnya menjadi Rp 3300-Rp 3500/kg.
“Mumpung harga garam lagi bagus-bagusnya karena memang lagi langka, saya ajak masyarakat untuk menjadi petani garam, karena harganya naik 6 kali lipat dari harga sebelumnya,” urai pria berkacamata itu. (emil)
Komentar :