Dalam peringatan Hari Buruh Internasional setiap 1 Mei yang familiar disebut sebagai May Day, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak pekerja/buruh dan pengusaha untuk saling bersinergi dan berkolaborasi. Fokusnya adalah dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi.
Jika kolaborasi kemitraan diantara keduanya dapat terjalin maksimal, berbagai problematika ketenagakerjaan-pun akan dapat teratasi. Maka dari itu, kata Gubernur, peringatan May Day tahun ini harus menjadi momentum mempererat kolaborasi keduanya.
"Di masa sekarang ini kolaborasi adalah strategi yang paling tepat dan bijak. Antara pengusaha dan buruh harus saling mengerti dan saling sinergi", jelasnya.
Menurut Gubernur, pemulihan ekonomi nasional akan jauh lebih cepat jika hubungan industrial antara pemerintah, pengusaha dan pekerja atau buruh berjalan harmonis. Tentunya dengan selalu membuka ruang-ruang dialog sosial.
"Semua pihak harus saling mau mendengar masukan. Apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini, sebagian besar bisnis atau usaha ikut merasakan dampak yang luar biasa. Tidak sedikit pun yang harus bangkrut dan akhirnya mem-PHK karyawannya", tandasnya.
Lebih lanjut, baik pengusaha maupun karyawan/buruh adalah dua elemen yang sama pentingnya. Karyawan patut mendapat kesejahteraan layak dengan mendapatkan apresiasi yang layak. Sedangkan di sisi lain, pengusaha juga membutuhkan jaminan keberlangsungan usaha.
Di tahun kedua masa pandemi sangat berdampak terhadap lesunya dunia usaha. Penurunan omset pada akhirnya memaksa pengusaha memutar otak untuk memenuhi tuntutan kelompok pekerja. Diantaranya dengan menaikkan upah minimum karyawannya.
"Inilah pentingnya ruang dialog sosial. Karena Pemerintah sendiri tidak bisa mengambil keputusan sepihak dan menguntungkan hanya salah satu pihak", jelas Gubernur.
Maka dari itu, jika pemerintah mengutamakan kepentingan pekerja dapat menyebabkan capital flight. Sebalinya, jika kenaikan upah terlalu tinggi akan berdampak pada kinerja perusahaan, bahkan bisa berakibat berhenti produksi. Bahkan bukan tidak mungkin, perusahaan akhirnya bedol usaha mencari wilayah yang upah karyawannya terjangkau.
"Di wilayah Ring I Jawa Timur, ada beberapa perusahaan yang berniat pindah ke daerah lain. Mereka melirik wilayah yang upah minimum karyawannya lebih rendah. Itu dilakukan agar cash flow perusahaan tetap terjaga", imbuhnya seperti yang dilansir laman birohumas.jatimprov.go.id.
Oleh karena itu, Gubernur kembali meminta kepada pengusaha dan pekerja/ buruh agar mampu berkolaborasi bersama. Sehingga bisa kembali bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu masih dalam momen yang sama, perempuan nomor satu di Jawa Timur yang dikenal enerjik tersebut mengapresiasi keputusan serikat buruh dan serikat pekerja yang memutuskan tidak turun aksi di May Day tahun ini. Terlebih hingga saat ini penyebaran Covid-19 masih belum berhenti. (Eka Maria)
2128 x Dilihat
479 Disukai
509 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar