Siapa
yang tidak kenal dengan keunikan profil masyarakat Tengger Tosari yang selalu
memegang erat adat istiadat, budaya dan kekuatan kearifan lokal? Karakter paten
menjadi ciri khas lintas generasi, tidak lekang oleh perubahan jaman. Tradisi
kuat warga setempat dalam menghadiri dan merayakan berbagai acara keagamaan
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal itu juga yang terpantau di
Resepsi Yadnya Kasada pada hari Selasa (10/5/2025) malam. Atau beberapa jam
menjelang Larung Hasil Bumi yang dilakukan oleh umat Hindu di kawah Gunung
Bromo.
Laki-laki,
perempuan, tua, muda, semuanya berkumpul menyemut di sekitar bibir panggung
megah yang didirikan tepat di depan Pendopo Agung Wonokitri. Pantauan Tim Humas
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan di lokasi acara, dinginnya hawa
pegunungan tidak menurutkan antusiasme mereka. Bersukacita bersama-sama, larut
dalam kemeriahan acara yang menampilkan beragam kesenian tradisional. Dibuka
dengan tarian kolosal yang dibawakan rancak dan atraktif oleh para pelajar SMPN
2 Tosari, representasi dari kekayaan serta kebhinekaan budaya di tanah air.
Kemudian dilanjutkan performa ciamik Campursari, perpaduan genre musik Jawa
dengan musik tradisional dan modern.
Rangkaian
acara berlanjut pada penampilan memukau puluhan muda-mudi Tosari yang memainkan kesenian Baleganjur. Kian
melengkapi kemegahan rangkaian Resepsi Yadnya Kasada tahun ini. Hadir dalam
kegiatan, Sekretaris Daerah (Sekda) Yudha Triwidya Sasongko bersama Plt.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Bakti Jati Permana serta beberapa
perwakilan Kepala Perangkat Daerah. Turut hadir, Wakil Ketua DPRD Kabupaten
Pasuruan, Adinda Denisa bersama Ketua Komisi II, Agus Setya Wardhana beserta
anggota dan jajaran Forkopimcam Tosari.
Dalam
sambutan singkatnya, Sekda Yudha yang kehadirannya mewakili Bupati Pasuruan, Rusdi
Sutejo mengapresiasi seluruh masyarakat Tengger Tosari yang sukses
menyelenggarakan acara. Sekaligus berharap agar terus dilestarikan sebagai
tradisi turun-temurun ke depannya.
“Ijinkan
saya menyampaikan pesan Bapak Bupati. Atas nama Pemerintah Kabupaten Pasuruan,
kami mengucapkan selamat Hari Raya Yadnya Kasada ke 1947 Saka kepada seluruh
masyarakat Hindu. Kami mengapresiasi dan berterimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselenggaranya acara ini. Baik panitia, masyarakat suku Tengger
Tosari, Pemerintah Desa, aparat keamanan dan semua pihak yang terlibat,”
ucapnya.
Ditambahkannya,
hari Raya Yadnya Kasada tahun ini yang
bertema “Adjeng Budayaning Leluhur Tengger Saling Asah, Asih dan Asuh“
bermakna mendalam. Yakni pentingnya sikap
saling menghargai, menghormati, membantu, meningkatkan toleransi antar umat
beragama. Sekaligus menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar
umat beragama.
“Kami
sangat bangga, Kecamatan Tosari juga telah ditetapkan sebagai Kecamatan Bhineka
Tunggal Ika oleh Menteri Agama beberapa waktu lalu. Kecamatan Tosari menjadi
miniatur toleransi dan keberagaman di Indonesia dan harus terus kita
pertahankan. Peringatan Yadnya Kasada sebagai wujud rasa syukur atas hasil bumi
dan ternak. Juga sebagai penghormatan kepada Sang Hyang Widhi dan leluhur serta
wujud nyata dari pelestarian budaya Tengger yang harus diturunkan kepada
generasi muda,” imbuhnya.
Lebih
lanjut, Sekda Yudha mengajak seluruh masyarakat Tosari, khususnya generasi muda
untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian budaya Tengger. Tidak
terkecuali, menjaga kelestarian lingkungan alam Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru dengan keindahan dan eksotisnya. Ditambah dengan budaya suku Tengger
yang kaya akan tradisi dan ritual unik sebagai magnet wisatawan untuk berkunjung
ke Kecamatan Tosari.
“Kelestarian
budaya dan lingkungan alam di Tosari bukan hanya tanggungjawab masyarakat suku
Tengger saja, tetapi tanggungjawab kita bersama. Karena itu, mari kita
tingkatkan sinergi antar pemerintah, masyarakat, tokoh adat/pemuka agama dan
pelaku wisata. Bersama-sama menjaga kelestarian budaya dan lingkungan alam
untuk meningkatkan potensi wisata sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan di
kawasan gunung Bromo ini,” pintanya.
Sebelumnya,
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agus Hari Wibawa menyampaikan
tujuan diadakannya kegiatan. Selain membangkitkan nilai-nilai spiritual
masyarakat Tengger Tosari agar lebih dekat dengan Sang Pencipta, Resepsi Yadnya
Kasada sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Sekaligus simbol toleransi
antar umat beragama dan upaya pelestarian budaya dan tradisi sakral suku
Tengger.
“Resepsi
Kasada tahun ini dikemas dalam rangkaian acara menarik, dipadukan dengan tari
kolosal medley nusantara oleh
siswa-siswi SMPN 2 Tosari. Ada juga penampilan kesenian tradisional
“Baleganjur” oleh sanggar budaya lokal dan pertunjukan seni Campursari. Mari
kita lestarikan budaya sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Pasuruan,”
ujarnya.
Selang
tidak lama kemudian, rangkaian acara dilanjutkan dengan pemakaian Udeng Tengger
oleh Tokoh Adat Tengger kepada Sekda Yudha yang merupakan simbol istimewa bagi
tamu kehormatan. Juga penyematan Kaweng kepada Wakil Ketua DPRD, Adinda Denisa
dan Anggota DPRD, Nik Sugiharti. Berikut, diteruskan dengan penyerahan buket
bunga Edelweis kepada masing-masing tamu kehormatan. Termasuk diantaranya yang
turut diundang naik ke atas panggung, Asisten, Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, Tri Agus Budiharto serta beberapa Kepala Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan. (Eka Maria)
Komentar