Pj. Bupati Andriyanto: Launching Pengembangan Kawasan Organik Partisipatif Komoditas Perkebunan, Berkah Untuk Peningkatan Produktivitas Petani Kopi Kabupaten Pasuruan | pasuruankab.go.id
Pj. Bupati Andriyanto: Launching Pengembangan Kawasan Organik Partisipatif Komoditas Perkebunan, Berkah Untuk Peningkatan Produktivitas Petani Kopi Kabupaten Pasuruan
Pj. Bupati Andriyanto: Launching Pengembangan Kawasan Organik Partisipatif Komoditas Perkebunan, Berkah Untuk Peningkatan Produktivitas Petani Kopi Kabupaten Pasuruan
Eka Maria
Tahun : 2023
03 Nov
Penjabat
(Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto mengapresiasi agenda Launching Pengembangan Kawasan Organik Partisipatif Komoditas
Perkebunan yang digelar di lapangan Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi pada
hari Kamis (3/11/2023). Menurutnya, hal itu merupakan berkah bagi Pemerintah Daerah.
Terutama untuk peningkatan produktivitas petani Kopi yang banyak tersebar di kawasan
sentra perkebunan Kopi di Kabupaten Pasuruan.
Dengan
perkebunan yang dapat dijumpai di delapan Kecamatan penghasil (Purwodadi,
Purwosari, Prigen, Tosari, Tutur, Lumbang, Puspo, dan Pasrepan), komoditas Kopi
di Kabupaten Pasuruan sangat potensial untuk terus dikembangkan. Terlebih,
masing-masing Kecamatan memiliki citarasa dan kekhasan tersendiri. Baik jenis
Robusta maupun Arabika.
Tentu
saja, dalam implementasinya di lapangan, kehadiran program Pengembangan Kawasan
Organik Partisipatif Komoditas Perkebunan yang merupakan bagian dari inovasi di
bidang pertanian tersebut harus berkelanjutan dan memberikan dampak keekonomian
bagi masyarakat. Khususnya bagi para petani Kopi organik agar lebih berkembang
lagi dalam memajukan perkebunannya.
"Inovasi
itu sangat penting dan harus memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya di
era disrupsi. Sebagus apapun juga, harus kita rawat agar tetap eksis dan berdampak.
Maka, agenda launching hari ini sebagai
bentuk inovasi di sektor pertanian harus benar-benar memberikan dampak bagi
pengembangan perkebunan Kopi di Jatim," kata pria berkacamata yang juga
merupakan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Timur
tersebut.
Oleh
karenanya, dibutuhkan keseriusan dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian dalam melakukan pendampingan dan bimbingan teknologi kepada
para petani Kopi organik. Berikut membantu promosi dan branding terhadap hasil panen agar harga Kopi di pasaran lebih
tinggi.
"Bagaimana
caranya agar inovasi betul-betul berdampak? Pastinya harus dibuktikan dengan
upaya peningkatan produktivitas Kopi. Sehingga ke depannya, pengembangan Kopi organik
lebih berkualitas lagi. Maka, saya titip kepada Kadisperta dan petani Kopi organik,
bisa melanjutkan upaya inovasi ini. Sehingga produk Kopi kita bisa lebih bagus
lagi kualitasnya dan berlimpah lagi produktivitasnya," pinta Pj. Bupati
Pasuruan.
Ditambahkannya,
pemanfaatan aplikasi martketplace oleh
para petani Kopi adalah sebuah keniscayaan di era disrupsi yang sangat identik dengan
kemajuan teknologi digital. Peluang itu juga yang sudah seyogyanya dioptimalkan
oleh Pemerintah Daerah. Sehingga, komoditas Kopi organik dengan segala
keunggulannya akan lebih memiliki daya saing dan bernilai tinggi.
"Salah
satu pilar Indeks Daya Saing di Indonesia, Jatim itu kelemahannya di dalam pembuatan
marketplace sebagai media untuk mem-branding produk unggulan daerah. Ini
adalah tantangan. Maka Pemerintah harus hadir bersama-sama untuk mencari
solusinya. Sebaliknya,
kami berharap, lima Kelompok Tani Kopi binaan Dirjen Perkebunan yang telah sertifikat,
mampu menjadi pelopor dalam pengembangan pertanian organik partisipatif di
Kabupaten Pasuruan," ungkapnya," ungkapnya.
Sebelumnya,
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alam
Syah menyebutkan, pengembangan kawasan melalui Program Perkebunan Partisipatif
(PASTI) di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Pasuruan merupakan program jangka
panjang. Khusus dirancang agar dapat meningkatkan nilai ekonomi produk organik agar
mampu berdaya saing di tingkat internasional.
"Tidak
hanya komoditas Kopi, tapi komoditas perkebunan lainnya. Tapi kalau yang di
Kabupaten Pasuruan ini khusus Kopi, karena perkembangannya sangat bagus," tuturnya.
Lebih
lanjut ia menyatakan, Kementan melalui Balai Besar Proteksi dan Perbenihan
Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya mulai megembangkan kawasan perkebunan
organik sejak tahun 2016. Khusus di Jawa Timur, total ada 25 Desa pertanian
organik yang tersertifikasi dengan luas 553,85 hektar.
"Kalau
skala nasional, kami telah membina 197 desa siap sertifikasi dengan luas
5.370,79 hektar, dimana 118 Desa telah disertifikasi seluas 3.558,23 hektar. 79
Desa dalam proses sertifikasi dengan luas 1.812,56 hektar," jelasnya.
Sementara
itu, dalam kegiatan yang berlangsung sangat dinamis tersebut, Kementan menyerahkan
Sertifikat Organik SNI dan EU kepada Kelompok Tani Kopi Java Ijen Bondowoso. Beirkut
memberikan bantuan alat pertanian pasca panen kepada Kelompok Tani Ampel Sari
Makmur I. Sedangkan Kelompok Tani Sekar Arabica mendapatkan bantuan benih Kopi
Arabika. (Eka
Maria)
684 x Dilihat
129 Disukai
128 Tidak Suka
Share Berita :
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar