Selain mangga alpukat, Kabupaten Pasuruan juga punya satu lagi mangga yang akan segera jadi kebanggaan, yakni mangga agri gardina 45 atau disebut juga dengan mangga pisang.
Kepala Pusat Penelitian Pengembangan (Puslitbang) Hortikultura Kementerian Pertanian, Hardiyanto menyebutkan, mangga agri gardina 45 memiliki keistimewaan tersendiri, yakni bisa dikupas seperti buah pisang. Oleh sebab itu, mangga tersebut dipopulerkan dengan istilah mangga pisang (Banana Mango). Mangga pisang merupakan hasil persilangan antara varietas arummanis (yang memiliki karakter tekstur daging buah halus serta manis) dengan verietas saigon (warnanya menarik).
“Ini adalah hasil kerja keras kita semua, sehingga kita akan menjual keunikan mangga pisang ini. Di KP Cukurgondang masih ada sekitar 10 indukan, di mana nanti akan kita kembangkan lebih banyak lagi,” kata Hardiyanto saat dihubungi via telepon, Sabtu (01/12/2018).
Berbeda dengan Klonal 21 atau yang disebut juga dengan mangga alpukat, mangga pisang memiliki ukuran lebih kecil dan berwarna kuning kemerahan. Hanya saja, mangga ini memiliki rasa seperti buah mangga arum manis, sehingga siap untuk diekspor ke berbagai negara.
“Tentu saja mangga ini bakal menarik konsumen luar negeri, karena merupakan varietas baru dari Indonesia, dan hanya ada di Kabupaten Pasuruan, yakni di Kecamatan Grati. Tapi nantinya akan kita kembangkan di daerah lain, karena mangga ini mudah ditanam di mana saja, bahkan di daerah perkotaan sekalipun,” imbuhnya.
Sementara itu, Karsinah, peneliti Kebun Percobaan Cukurgondang, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian, Grati menegaskan bahwa mangga pisang dinilai lebih produktif daripada mangga jenis lainnya, lantaran dalam 1 pohon berukuran kecil bisa menghasilkan jumlah buah hingga mencapai ratusan buah.
“Cara tanamnya juga sangat mudah, karena bisa ditanam di pot besar, tanpa membutuhkan lahan luas. Terlebih bila ditanam di hamparan, dengan jarak tanam tiap pohon antara 2,5 meter (m) X 2,5 m, setiap hektar bisa ditanami sebanyak 1.500 pohon. Sedangkan mangga varietas lain umumnya setiap hektar hanya berkisar 400 pohon, lantaran membutuhkan jarak tanam 10 m X 10 m.
Sekadar diketahui, selama 3 hari berturut-turut, KP Cukurgondang menggelar pembenihan dan sumber daya genetik mangga se-Indonesia. Puluhan varietas jenis mangga yang ada di Indonesia disajikan, termasuk 16 jenis mangga hasil penelitian dan pengembangan KP Cukurgondang, yang memiliki areal 13 ha dengan ribuan pohon yang terdiri dari 400 jenis mangga.
Kebun Percobaan Cukurgondang yang sudah berdiri sejak 1938 ini menjadi kebun koleksi plasma nutfah mangga terlengkap di Asia Tenggara. Di areal seluas 13,02 hektar ini tumbuh 2000 pohon. Terdapat 208 varietas lama, 165 varietas hasil persilangan dan 105 koleksi baru.
Sejak 1984 hingga 2016, kebun ini sudah melepaskan 16 varietas ke masyarakat. Pada 1984 dilepaskan mangga golek-21, manalagi-69, arumanis-143. Pada 2007 dilepaskan mangga kraton-199, marifta-01, sala-250, ken layung, dugur-141, manggasari-243, gayam-315.
Pada 2009 dilepaskan mangga garifta orange, garifta merah, garifta kuning, garifta gading. Sementara mangga agri gardina 45 atau mangga pisang dilepaskan pada 2014, dan pada 2016 dilepaskan mangga gadung 21. (emil)
8984 x Dilihat
671 Disukai
699 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar