09 Juli 2024 (08:55) Pelayanan Publik 1201x Dilihat 0 Komentar Eka Maria
gambar berita

Masyarakat Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari siap berkolaborasi bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan dalam memanfaatkan Tengger Culture Center sebagai media promosi pariwisata. Pernyataan itu disampaikan Kepala Desa Ngadiwono, Atim Priyono merespon pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru (KSPN BTS) tersebut.

Ditambahkannya, baik Pemerintah Desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), tokoh adat maupun warga setempat siap menyambut kehadiran Tengger Culture Center. Diantaranya dengan menginventarisir beragam adat dan budaya suku Tengger untuk kemudian ditampilkan ke khalayak luas melalui media display yang nantinya disediakan di sana.

"Harapan ke depannya, pariwisata di Kabupaten Pasuruan khususnya di Desa Ngadiwono semakin maju dan ekonomi masyarakat kian meningkat. Karena pendapatan masyarakat tidak hanya dari sektor pertanian saja, tetapi bisa dari sektor pariwisata," ucapnya kepada Tim Humas Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setda Kabupaten Pasuruan pada hari Selasa (9/7/2024).

Kata Atim, Tengger Culture Center tidak hanya akan menjadi sarana pembelajaran tentang adat dan budaya bagi generasi sekarang saja. Tetapi juga bagi generasi yang akan datang. Sekaligus akan menjadi lokasi wisata budaya berisi berbagai peninggalan kebudayaan warga Tengger. Mulai barang hingga miniatur rumah asli suku Tengger.

"Dengan adanya Tengger Culture Center, wisatawan yang berkunjung ke Bromo bisa mampir untuk mempelajari adat dan budaya masyarakat Tengger. Sehingga Tengger ini bisa dikenal dimana-mana dan bisa mendunia seperti keindahan sunrise Bromo," tuturnya.

Sementara itu, tokoh adat sekaligus Ketua Forum Kelompok Informasi Masyarakat (FKIM) Kecamatan Tosari, Widyan Dharma Singgih optimis, kehadiran Tengger Culture Center akan memberikan angin segar bagi pengembangan sektor pariwisata Tosari. Terlebih nantinya akan dilengkapi dengan Teras Sunset yang akan memanjakan indera penglihatan wisatawan menikmati keindahan panorama matahari terbenam di balik gunung Bromo.

"Harapan saya, setelah dibangun rest area ini, pariwisata Kabupaten Pasuruan tambah maju. Masyarakat Desa Ngadiwono, terutama pemuda bisa berkembang dengan perekonomian baru di sektor pariwisata selain pertanian. Karena wisata bisa digabungkan dengan pertanian melalui edukasi budidaya Kentang, misalnya. Semoga dengan dibangunnya Tengger Culture Center bisa ada perubahan yang lebih baik dari masyarakat," pungkasnya.  

Diwartakan sebelumnya, dalam kunjungannya di lokasi pembangunan proyek pembangunan KSPN BTS pada hari Rabu (3/7/2024), Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto menitipkan pesannya kepada Dinas Pariwisata, Kecamatan Tosari dan Pemerintah Desa Ngadiwono agar benar-benar menyiapkan pengelolaannya dengan baik. Seraya berharap, pembangunan Tengger Culture Center dapat diakses dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga ke depannya akan menjadi daya tarik tersendiri untuk memikat pengunjung, baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik untuk berkunjung ke sana.   

"Proyek pembangunan rest area dari anggaran Kementerian PUPR dengan total nilai 34 Milyar ini menarik sekali. Kita tahu yang paling penting pembangunan itu pemanfaatannya. Apalah artinya dibangun dengan biaya yang cukup besar, megah tapi tidak dimanfaatkan," ucapnya saat itu. (Eka Maria)  

Bagikan :

Ringkasan AIBeta

Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.

Komentar :

Tinggalkan Komentar:

Captcha