Dua hari berturut-turut, Pasar Murah di Halaman Kantor Kecamatan Purwosari dan Kecamatan Nguling diserbu warga.
Seperti
yang terlihat pada Rabu (24/12/2025) pagi. Ratusan warga sekitar
Kecamatan Nguling tak menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa membeli
beberapa jenis sembako yang dijual dengan harga super murah.
Tuminah
(51), warga Desa Penunggul mengaku sengaja datang untuk bisa membeli
telur ayam boiler yang dijual di Pasar Murah hanya seharga Rp 24.500.
Padahal harga normal per kilogramnya saat ini dijual sebesar Rp 30
ribu-Rp 31 ribu.
Selain itu, bawang merah yang dijual dalam
kemasan seperempat kilogram ini hanya dibrandol Rp 7 ribu sehingga jika
diakumulasikan dalam satu kilogram, maka harganya menjadi Rp 28 ribu.
Padahal di pasar sekarang justru seharga Rp 40-Rp 50 ribu/kg.
"Murah sekali di sini. Terima kasih karena selisihnya jauh dengan harga di pasar," ungkapnya.
Murahnya harga komoditas yang dijual di Pasar Murah dibenarkan oleh Plt Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan, Mita Kristiani.
Menurutnya,
seluruh harga sembako disubdisi oleh Bank Indonesia, serta bekerja sama
dengan Bulog, PT Sinergi Gula Nusantara, PT. Rajawali Nusindo, PT.
Indofood Sukses Makmur hingga beberapa OPD seperti Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian; Dinas Perikanan dan lainnya.
"Kita dibantu
oleh Bank Indonesia dalam hal subsidi harga komoditas yang dijual di
pasar murah ini. Makanya murah sekali," katanya.
Dijelaskan
Mita, dalam pasar murah ini, ada 8 komoditas penting yang dijual. Mulai
beras, gula,minyakita, telur, bawang merah dan bawang putih, kecap dan
tepung terigu.
Sebut saja beras medium SPHP yang biasanya dijual Rp 58 ribu per 5 kilogram, kini hanya dijual Rp 55 ribu.
Begitu
pula minyakita dijual hanya Rp 15 ribu per 1 liter, gula medium Rp
14.500/kg, telur Rp 24 ribu per 1 kg, tepunf segitiga biru Rp 10 ribu,
bawang merah Rp 7 ribu per 250 gram, bawang putih Rp 7 ribu per 250 gram
dan kecap hanya Rp 7 ribu/botol.
"Pokoknya senang sekali bisa membantu masyarakat. Ludes semua terjual habis," terangnya. (emil)
Komentar