Pesta demokrasi terbesar tahun ini, yakni Pemilu 2019, bukan hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang secara hukum tidak pernah besentuhan, melainkan juga bagi mereka yang berada di balik jeruji beji.

Seperti yang terlihat di Rutan (Rumah Tahanan) Negara Kelas II B Bangil, Rabu (17/04/2019), dimana ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) sangat antusias mencoblos di TPS 28 dan 29, TPS khusus yang ditempatkan di Aula Serbaguna dan Aula Blok Hunian Rutan Bangil.

Dari pantauan di lapangan, ratusan warga binaan mulai mengantre sejak pukul 7 pagi. Mereka diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan mereka sendiri melalui undangan yang sudah di tangan.

“Bismillah, semoga membawa perubahan untuk negeri ini,” ungkap CH, salah satu warga binaan, sesaat setelah selesai mencoblos.

Sementara itu, Kepala Rutan Bangil, Wahyu Indarto mengatakan, total jumlah WBP di Rutan Bangil hingga pelaksanaan Pemilu 2019 mencapai 573 orang. Dari jumlah tersebut, WBP yang mendapatkan hak memilih sebanyak 440 orang. Sedangkan 133 lainnya tidak dapat menggunakan hak pilihnya. Dengan rincian, 2 WBP belum berusia 17 tahun, 50 WBP tidak berhasil diitemukan NIK (nomor induk kependudukan)-nya, 26 WBP masuk rutan setelah penelusuran NIK oleh Dispendukcapil yang dilakukan terakhir kali tanggal 6 April lalu, serta 55 WBP tidak terdaftar di TPS asal, sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam DPTb atau pemilih tambahan.

“Kita hanya melaksanakan saja, untuk bagaimana WBP yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya, itu adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum atau negara,” katanya.

Meskipun lebih dari 100 WBP tidak dapat menggunakan hak pilihnya, akan tetapi pelaksanaan pencoblosan di Rutan Bangil berjalan lancar. Kata Wahyu, ada beberapa temuan seperti kertas suara yang tertukar, akan tetapi pihaknya telah berkoordinasi dengan PPS (Panitia Pemungutan Suara) sehingga langsung cepat ditangani.

“Kami bersyukur, meskipun rekapitulasi penghitungan surat suaranya bisa lama, tapi semuanya berjalan lancar dan sesuai dengan yang kita inginkan,” tegas Wahyu kepada Suara Pasuruan.

Di sisi lain, jalannya pemungutan suara di Rutan Bangil ternyata mendapatkan perhatian dari Pemkab Pasuruan dan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim.

Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron serta Kakanwil Kemenkumham Jatim, Susy Susilawati melakukan monitoring plus melihat secara langsung jalannya pemungutan suara di Rutan Bangil.

“Saya lihat lancar sekali. Dan para warga binaan juga antusias mencoblos,” singkatnya.

Begitu pula Susy yang menyampaikan pentingnya mencoblos dalam Pemilu 2019. Tak terkecuali bagi petugas Lapas/Rutan hingga warga binaan.

“Kami selalu berupaya semaksimal mungkin agar WBP dan pegawai yang punya hak pilih agar bisa memilih dalam pemilu,” terangnya. (emil)